Pemerintah RI telah mendukung dan mengapresiasi penyelenggaraan even Religion of Twenty atau R20 di Nusa Dua, Bali. Acara yang diinisiasi Nahdlatul Ulama dan Rabithah 'Alam al-Islamy ini berlangsung 2 hingga 3 November 2022.Hadir dalam acara tersebut Rais 'Aam PBNU K.H. Miftahul Akhyar dan Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf, serta Sekretaris Jenderal Rabitah al-'Alam al-Islami, Syekh Mohammed Al-Issa. Disamping itu juga dihadiri oleh 150 pemimpin agama dari berbagai negara serta 250 partisipan domestik. Tak ketinggalan hadir dalam acara ini, Mantan Wapres Jusuf Kalla serta  Mahfud MD. (liputan6.com,2/11/22).
Kesepakatan pun dibuat untuk agenda berikutnya, dimana untuk tahun 2023, R20 akan berlangsung di India. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf  mengatakan bahwa  Forum Agama G20 ini akan membahas upaya menjadikan agama sebagai solusi permasalahan global.
Pada kesempatan itu, Syekh Mohammed al-Issa selaku Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL) mengatakan, Â banyak masalah di dunia ini yang dilatari agama. Karenanya, menurutnya sudah sepatutnya untuk bersama-sama membangun perdamaian. Pernyataan ini bernada tendensius karena seakan agama merupakan sumber perusak perdamaian.
Benarkah Agama Sebagai Sumber Masalah?
Menurut Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi, agama bukan sumber masalah dunia. Hal itu diungkap dalam kanal YouTube Peradaban Islam. "Konflik-konflik besar di dunia internasional pada saat sekarang ini bukan karena faktor agama," tuturnya di acara, "R20, Dialog Antaragama, Solusi Peradaban Dunia?", Senin (07/11/2022).
Sebagai contoh, Konflik Rusia versus Ukraina, tidak ada hubungan konflik kedua negara tersebut dengan agama (islam), mengingat kedua negara tersebut mayoritas penduduknya beragama Nasrani.
Menurut Farid, konflik-konflik di dunia berkait erat  dengan kebijakan politik negara-negara kapitalis di masa lalu.  Karakter negara-negara yang berbasis ideologi kapitalisme menggunakan metode baku guna menyebarkan ideologinya, berupa penjajahan.Â
Bentuk penjajahan ini bisa beragam semisal invasi militer, atau merancang sistem ekonomi kapitalisme global yang menghapus tarif-tarif yang dianggap menghambat lalu lintas bisnis skala dunia. Penjajahan juga berupa investasi global, termasuk keharusan hutang senjata bagi negara pengikut.Â
Krisis yang terjadi pada negara-negara Timur Tengah seperti di Irak, Suriah, Yaman bukan semata masalah dua negara tersebut. Namun karena negara-negara Barat melalukan intervensi di negara-negara tersebut untuk merampok kekayaan alam, utamanya  minyak.
Upaya Memecah Belah