Mohon tunggu...
Ilma Fitriani
Ilma Fitriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Star among the stars

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Introvert Bebas Corona?

8 April 2020   14:14 Diperbarui: 8 April 2020   17:58 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hai hai sahabat cendekia…

Mungkin ada nih dari sahabat cendekia yang masih bingung dengan judulnya

Oke, tenang, kita bahas ya...

Seperti yang telah kita lihat, di bumi pertiwi telah dilanda maraknya pandemi covid-19 atau corona. Corona adalah virus yang menyerang saluran pernapasan. Bahkan, virus ini bisa disebut sebagai virus yang mematikan. Tak sedikit saudara-saudara kita yang terserang oleh virus ini.

Tentu tak asing lagi ditelinga kita tentang bagaimana menghindari virus ini, salah satunya menghindari kerumunan orang(tempat ramai) dan melakukan social distancing(pembatasan interaksi sosial). Mengapa sih ini perlu? Perlu diketahui dan diingat, penyebaran virus corona dapat terjadi melalui droplet(percikan air ludah ketika bersin ataupun batuk). Droplet seseorang bisa saja menempel ke suatu benda ataupun ke lawan bicaranya. Sehingga, tidak menutup kemungkinan bahwa dikerumunan orang akan dengan mudah terjadi penularan/penyebaran virus corona. Maka dari itu, sangat perlu adanya penerapan social distancing.

Lalu, hubungannya dengan introvert apa sih?

Introvert adalah kepribadian seseorang yang mana ia akan mendapat energi ketika sedang berada dalam kesendirian atau suasana yang sepi. Orang introvert ini biasanya kurang berinteraksi dengan sosial disekitarnya dan lebih privasi.

Lalu, apa benar si kalau orang yang introvert bisa bebas atau terhindar dari pandemi corona?

Orang introvert memang memiliki kecenderungan interaksi yang rendah, contohnya sering memilih diam dirumah daripada pergi ke keramaian. Namun, orang introvert juga belum tentu dapat bebas begitu saja dari pandemi corona. Kenapa begitu? Bukankah ia kurang interaksi sosialnya? Memang penyebaran corona bisa melalui interaksi sosial makanya diterapkan social distancing, tetapi perlu diingat bahwa droplet orang lain bisa saja menempel disuatu benda sehingga tidak menutup kemungkinan benda-benda yang dimiliki ataupun dibeli oleh orang introvert terkena droplet itu. Orang introvert jarang keluar rumah bukan? Iya memang jarang, tetapi seintrovert-introvertnya orang pasti butuh asupan nutrisi dan ia pasti akan membelinya diluar. Walaupun pesan secara online, tetap saja itu melalui seseorang.

Jadi, mengingat cukup banyaknya orang yang terserang, mau orang itu memiliki kepribadian apapun dan bagaimanapun, harus sama-sama waspada dan menjaga. Tidak ada yang tahu siapa yang menjadi carrier virus ini karena virus ini kasat mata. Pesan saya untuk sahabat cendekia adalah jangan mudah menyepelekan sesuatu, karena bisa saja yang sahabat sepelekan adalah penyebab kematian sahabat.

Stay at home and stay healthy sahabat cendekia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun