Setiap umat manusia tidak luput dari kata melakukan konsumsi setiap harinya karena konsumsi itu untuk memenuhi kebutuhan hidup seorang manusia dalam setiap harinya, dari berpakaian maupun makanan dan minuman atau hal-hal yang lain. Tapi pada zaman modern sekarang banyak yang melakukan konsumsi itu dengan cara yang tidak baik, seperti main gengsi-gengsian, malu kalau tidak menggunakan yang mewah hanya membuat kesenangan semata dan harga diri.
Padahal Allah tidak menyukai orang yang seperti itu, ada kalanya kita melakukannya dengan yang baik tidak berlebihan dan sombong karena Allah SWT tidak menyukai orang yang sombong dan berlebihan. Seperti hadis di bawah ini yang berbunyi:
عَنْ عَمْرِ و بْنِ شُعَىْبٍ عَنْ أبِىهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَ سُو لُ اللهِ صَلَّى اللهٌ عَلَىهِ و سلّمَ كُلُو ا وَ تَصَدَّقُوا وَ الْبَسُو ا فِى غَىْرِ إسْرَافٍ و لآَ مَخِىلة (رواه انَّسَأِي)
Artinya: dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya berkata, Rasul SAW bersabda: "makan dan minumlah, bersedekahlah serta berpakaianlah dengan tidak berlebihan dan tidak sombong."(HR. Nasi'i).
Nah dari hadist tersebut sudah jelas kalau berpakaian maupun makanan dan minuman itu secara tidak berlebihan. Tapi kenapa pada zaman modern sekarang ini pakaian hanya buat menjaga harga diri biar disebut orang kaya, nah ini kan masuk dalam katagori orang yang sombong, padahal Allah sangat membenci orang yang sombong.
Dalam setiap harinya besar kecilnya konsumsi yang dilakukan seseorang dipengaruhi oleh beberapa factor-faktor sebagai berikut:
- Pendapatan
- Perkiraan harga di masa mendatang
- Harga barang yang bersangkutan
- Ketersediaan barang dan jasa
- Selera
- Mode
- Jumlah keluarga
- Lingkungan social budaya
Setiap manusia dalam melakukan konsumsi setiap harinya tidak luput dari melakukan faktor-faktor tersebut karena manusia guna untuk melanjutkan kebutuhan hidupnya.
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya setiap harinya ya harus bekerja untuk mencari rezki yang baik. Tapi pada zaman modern sekarang tidak banyak yang mencari rezki dengan cara yang halal. karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, banyak juga yang melakukannya dengan cara yang haram, seperti dalam kasus penipuan yang marak pada zaman sekarang. Seseorang guna mencukupi kebutuhan dalam setiap harinya apa pun dapat dilakukan untuk keberlangsungan hidupnya walaupun itu perbuatan yang tidak di sukai oleh Allah SWT seperti hadist di bawah ini:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَلَ قَلَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أيُّهَا ا لنَّاسُ إنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيَّبًا وَإنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤمِنِينَ بِمَا أمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَا لَ ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيَّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَا لِحًا إِنَّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمُ ) وَقَالَ ( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيَّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ) ثُمَّ ذَكَرَ الرَّخُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أ شْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَ السَّمَاءِ يَا رَبَّ يَا رَبَّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِا لْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَخَابُ لِذَلِكَ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)
Artinya: Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasul SAW bersabda: "wahai manusia! Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Ia memerintahkan pada orang-orang yang beriman apa yang diperintahkan pada para utusan. " wahai para utusan, makanlah dari yang baik dan beramallah yang baik, karena sesungguhnya kami mengetahui apa yang kalian kerjakan." "makanlah dari yang baik atas apa yang Kami rezeqikan padamu."
Kemudian Nabi menuturkan ada seorang laki- laki yang bepergian jauh, rambutnya acak-acakan dan kotor. Dia menengadahkan kedua tangannya keatas seraya berdoa: Wahai tuhanku, wahai tuhanku", sedang yang dimakan dan yang diminum serta dan yang di pakai adalah berasal dari yang haram, mana mungkin doanya diterima" (HR. Muslim)