Mohon tunggu...
Ilham Wahyu Nurwidanto
Ilham Wahyu Nurwidanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Undip

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Begini Caranya Kembangkan UMKM di Kala Pandemi

25 November 2020   09:00 Diperbarui: 25 November 2020   09:06 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
teropongsenayan.com

Kelima selektif dalam peilihan suplier. Adanya produk yang dihasilkan oleh UKM tentu saja terdapat raw material yang di suplai leh suplier. Dalam menghadapi pandemi ini UKM dituntut bertindak efisien sehingga adanya tindakan selektif dalam berbagai faktor diperlukan, salah satunya pemilihan suolier. 

Ada banyak faktor yang bisa dipertimbangkan dalam pemilihan ini yang initinya dapat bermuara pada efisiensi dalam pengadaan bahan. Misalnya dengan memilih suplier dengan jarak tempuh yang dekat dan biaya yang lebih murah naun mutu produk yang  baik.

Keenam memanfaatkan fasilitas jasa pengiriman. Pada masa pandemi covid-19 ini terdapat berbagai jasa pengiriman seperti JNE, JNT, dan lain sebagainya yang bisa dimanfaatkan sebagai media distribusi produk oleh UKM. Hal ini bisa

berdampak pada penghematan biaya distribusi ketika harus melakukan distriibusi mandiri. Miaslnya dengan memafaatkan jasa pengiriman untuk mengirim produk pada konsumen.

Dalam menghadapi siuasi yang serba sulit ini, ada serangkaian cara yang bisa diimplementasikan oleh UKM dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan usahanya

Pertama produk yang unggul, dalam rangka bersaing di pasar pada masa pandemi ini kualitas porduk menjadi hal yang cukup dipertimbangkan mengingat ekonomi sedang lesu, sehingga konsumen akan relatif bertindak sangat selektif dalam memilih produk.

Kedua:pemanfaatan teknologi online shop, pandemi covid-19 telah menciptakan perubahan kebiasaan hidup manusia yang semula tefbiasa hidup dengan bersinggungan menjadi harus berjarak satu sama lain. Hal ini bisa menjadi permasalahan baru ketika melakukan perdagangan ofline. 

Fasilitas online seperti onlineshop bisa menjadi sebuah solusi  bagi UKM dalam menanggapi perubahan kebiasaan hidup (habit) baru yang ada di maysyarakat. Onlineshop seperti Tokopedia, Shopiee, Lazada, dan lain lain bisa menjadi sebuah wadah baru dalam menjalankan bisnis UKM pada masa pandemi ini.

Ketiga branding produk,kegiatan ini merupakan cara bagi UKM mengenalkan produknya ke konsumen. Adanya keterbatasan dalma melakukan pemasaran secara ofline akibat adanya era kebiasaan baru akan mendorong UKM erinovasi dalma melakukan branding produk. Kegiatan ini bisa dilakukan menggunakan platform media sosial seperti facebook, instagram, hingga youtube sebagai media branding baru.

Keempat pemnfaatan fasailtas penyedia pinjama/permodalan. Dalam rangka mengembangkan UKM dan bertahan di masa pandemi ovid-19modal menjadi salah satu fakto dalam membantu transformasi ULM. Untuk mengatasi kebutuhan modal UKM dapat memanfaatkan berbagai jaringan dalma rangka mendapatkan pinjaman modal ataupun bantuan keuangan dari pemerintah, misalnya melalui meknaisme kredit UKM di bank -- bank BUMN.

Kelima selektif dalam peilihan suplier. Adanya produk yang dihasilkan oleh UKM tentu saja terdapat raw material yang di suplai leh suplier. Dalam menghadapi pandemi ini UKM dituntut bertindak efisien sehingga adanya tindakan selektif dalam berbagai faktor diperlukan, salah satunya pemilihan suolier. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun