Mohon tunggu...
Ilhamdi S
Ilhamdi S Mohon Tunggu... Freelance Writer | Feature dan Human Interest Storytelling | Investigative Angle

Jurnalis Independen/Menulis Berita Mendalam/Human Interest/Isu Publik dengan Komitmen pada Etika Pers.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

GMKI Papua Nilai Karnaval HUT RI Ke-80 di Aceh Timur Bernuansa Rasis

21 Agustus 2025   13:24 Diperbarui: 21 Agustus 2025   13:24 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Karnaval HUT RI ke-80 di Aceh Timur yang menampilkan kostum bernuansa "Papua" dan menuai kritik setelah videonya viral (Sumber: Istimewa/Ilham)

Koordinator Wilayah XII Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Tanah Papua, Aca Chelania Brin, menyampaikan keprihatinan atas sebuah video karnaval yang beredar di media sosial dan menuai sorotan publik.

Video tersebut diunggah melalui Facebook pada 18 Agustus 2025. Rekaman memperlihatkan rombongan peserta pawai HUT ke-80 Republik Indonesia di Aceh Timur, dengan kostum bernuansa tradisional, rumbai-rumbai, serta papan bertuliskan "Papua", diiringi musik dan tarian.

Aca menilai, penggambaran tersebut berpotensi melukai perasaan Orang Asli Papua (OAP) dan dapat dikategorikan sebagai tindakan rasisme. 

"Rasisme merupakan bentuk diskriminasi yang jelas bertentangan dengan nilai persaudaraan dan semangat persatuan dalam kehidupan berbangsa," ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (20/8/2025).

Ia menegaskan, peristiwa itu ironis karena terjadi bertepatan dengan perayaan kemerdekaan yang mengusung tema Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju. 

"Pertanyaannya, di mana makna persatuan dan kedaulatan itu jika masih ada perlakuan tidak adil terhadap sesama anak bangsa?" kata Aca.

GMKI Tanah Papua, lanjutnya, mendesak aparat keamanan menindaklanjuti peristiwa tersebut agar tidak kembali terjadi di kemudian hari. 

Menurutnya, langkah penegakan hukum penting untuk memastikan setiap warga negara diperlakukan sama tanpa diskriminasi.

"Harapan kami, aparat segera memproses kasus yang viral ini. Karena Indonesia adalah rumah bersama yang seharusnya menjunjung tinggi nilai keadilan dan persaudaraan," ujarnya menambahkan.

Selain itu, Aca menekankan pentingnya menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran nasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun