Mohon tunggu...
Ilham Nur Maulana
Ilham Nur Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, NIM 24107030064.

Tidak begitu menyukai banyak hal yang mewah, lebih suka ke hal-hal yang sederhana. Memiliki hobi mendengar musik dan bermain basket.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Stop Banyak Bacot, Tunjukkin Aja Hasilnya": Diam-diam Berproses, Biar Hasil Yang Bicara

10 Mei 2025   13:54 Diperbarui: 10 Mei 2025   13:54 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keberhasilan dengan proses yang disembunyikan. Sumber: Quah Kok Soon, diakses dari Pinterest

Pernah nggak sih, kamu lagi serius belajar, lagi ngebangun sesuatu dari nol, atau lagi kerja keras buat ngubah hidup, tapi, di tengah jalan, kamu tergoda buat posting di media sosial: "Stay tuned, something big is coming!" atau "Doain ya, lagi ada proyek besar."

Yap, kita semua pernah. Ingin orang tahu bahwa kita sedang berjuang. Bahwa kita nggak main-main. Bahwa kita punya mimpi besar dan lagi kerja keras mewujudkannya. Tapi di balik semua itu, ada satu pertanyaan sederhana: memangnya perlu?

Zaman sekarang, pamer proses sudah jadi semacam budaya. Scroll media sosial, kita bisa lihat orang update tiap langkah hidupnya, dari mulai diet, belajar saham, bangun bisnis, sampai sekadar ikut webinar. Semua dibagikan. Semua diumbar. Seolah proses itu jadi bagian dari identitas, semakin keras usahamu, semakin valid eksistensimu.

Tapi, apa iya begitu?

Tidak Semua Harus Tahu

Kita hidup di era keterbukaan. Oversharing dianggap normal. Tapi semakin ke sini, aku mulai sadar: "tidak semua hal perlu dibagikan".  Ada proses yang lebih baik disimpan untuk diri sendiri. Bukan karena kita malu, tapi karena kita ingin melindungi fokus dan semangat yang sedang dibangun.

Terlalu banyak bicara kadang bisa jadi jebakan. Kita jadi sibuk menjelaskan, sibuk mengabari, sibuk memastikan bahwa orang lain tahu apa yang sedang kita kerjakan, sampai lupa bahwa yang paling penting adalah menyelesaikannya.

Dan ironisnya, makin banyak kita bicara, makin besar pula ekspektasi dari orang lain. Kalau kita gagal, ada tekanan. Kalau kita berhenti di tengah jalan, ada rasa malu. Padahal sebenarnya, kita hanya ingin mencoba.

Validasi yang Tidak Perlu

Jujur saja, kadang kita cerita soal proses bukan karena ingin berbagi, tapi karena ingin diakui. Kita ingin orang tahu bahwa kita produktif, kita berkembang, kita pantas dipuji. Kita cari validasi lewat komentar dan likes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun