Mohon tunggu...
ilham nur azmi
ilham nur azmi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa ilmu komunikasi yang suka menulis catatan dan memiliki hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tak Ada Lagi Jarak : Komunikasi Menembus Dimensi Digital

14 Mei 2025   12:17 Diperbarui: 14 Mei 2025   12:17 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebuah pesan berhasil dikirim dari Jakarta ke London dalam hitungan kurang dari satu detik. Sebuah pertemuan virtual menyatukan lima individu dari lima negara berbeda dalam satu ruang digital yang serupa. Di dunia yang saling terhubung melalui sinyal dan jaringan, komunikasi kini tidak lagi terhambat oleh jarak fisik. Digitalisasi telah melahirkan sebuah realitas baru, di mana batasan geografis perlahan memudar, dan manusia terhubung dalam satu jaringan global yang hampir tanpa celah.

Selama dua puluh tahun terakhir, komunikasi telah mengalami perubahan yang sangat signifikan. Dulu, interaksi jarak jauh memerlukan waktu dan biaya yang sangat besar, tetapi sekarang hanya dengan sambungan internet dan perangkat, semua dapat diakses secara seketika. Aplikasi seperti WhatsApp, Zoom, Telegram, dan berbagai platform media sosial lainnya berfungsi sebagai jembatan utama bagi masyarakat global untuk berkomunikasi tanpa batas.

Krisis COVID-19 yang terjadi pada tahun 2020 menjadi titik penting dalam percepatan digitalisasi komunikasi. Pembatasan sosial mendorong komunitas global untuk berpindah ke platform daring. Sejak saat itu, adopsi teknologi komunikasi digital meroket drastis dan menjadi norma baru dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan menjadi permanen, pertemuan daring yang dulu bersifat darurat kini menjadi standar baru.

Setiap segmen masyarakat, dari siswa hingga para profesional, telah berkontribusi pada perubahan ini. Tak hanya individu, tetapi juga institusi pemerintah, perusahaan, serta lembaga pendidikan memanfaatkan teknologi digital sebagai medium komunikasi utama. Para pengembang teknologi, termasuk raksasa seperti Meta, Google, dan Microsoft, juga memiliki peran penting dalam menyediakan infrastruktur digital global.

Fenomena komunikasi tanpa batas ini memiliki sifat global. Di berbagai kota besar maupun di kawasan pedesaan yang kini terhubung ke jaringan internet, masyarakat merasakan akibatnya. Tetapi masih banyak di daerah terpencil yang belum bisa mengakses jaringan internet, dengan itu pemerintah dan sektor swasta terus berupaya membangun infrastruktur digital melalui program seperti pembangunan BTS 4G dan distribusi perangkat digital ke sekolah-sekolah terpencil. Dengan hadirnya satelit internet seperti Starlink, kini mulai membuka kesempatan untuk komunikasi digital yang sebelumnya hampir tak mungkin terwujud.

Bagi banyak individu, komunikasi dalam dunia maya menciptakan kesempatan yang tak terbayangkan sebelumnya. Mahasiswa dari daerah terpencil dapat menempuh pendidikan di universitas internasional tanpa harus meninggalkan tempat tinggal mereka. Seorang pengusaha kecil dapat membangun kemitraan dengan klien dari luar negeri melalui surat elektronik dan platform dagang. Namun, tidak semua merasakannya. Banyak kawasan masih menghadapi tantangan dalam mendapatkan akses internet yang handal, dan masih ada sejumlah orang yang belum menguasai keterampilan digital. Kesenjangan digital tetap menjadi tantangan besar. Tanpa distribusi yang adil terhadap infrastruktur dan pendidikan keterampilan digital, komunikasi tanpa batas justru dapat memperlebar jurang ketimpangan.

Dengan melampaui batas fisik, komunikasi digital mempercepat pertukaran informasi, mempermudah kolaborasi internasional, dan menciptakan kesempatan kerja serta pendidikan tanpa batasan geografis. Dalam konteks globalisasi, hal ini menguatkan konektivitas antar negara dan mempercepat inovasi.

Komunikasi digital juga memungkinkan pertukaran budaya secara luas. Budaya populer Korea sangat mudah dijangkau oleh para anak muda di Papua. Musik tradisional dari Nusa Tenggara dapat menjadi viral di TikTok dan dikenal secara luas dalam sekejap. Platform seperti YouTube dan Instagram berfungsi sebagai panggung internasional di mana budaya-budaya lokal saling mingling, berevolusi, dan kadang-kadang mengalami perubahan identitas.

Di jagat maya, siapa saja berpotensi untuk menjadi apapun. Melalui akun media sosial, gambar profil, dan nama pengguna, individu menciptakan gambaran diri versi mereka sendiri. Pembatasan usia, posisi sosial, bahkan tempat tinggal tidak lagi menjadi halangan. Remaja dari pedesaan dapat menjadi pengaruh global, sementara seorang seniman bisa memasarkan karyanya kepada kolektor internasional tanpa harus meninggalkan rumah.

Komunikasi digital tidak lagi hanya merupakan suplemen untuk aktivitas manusia, tetapi telah menjadi persyaratan utama. Banyak orang dari dunia asosiasi, dari pekerjaan, merasa terisolasi dari keberadaan tanpa akses ke internet. Fenomena ini membentuk pola ketergantungan baru yang tidak dapat diremehkan. Namun, ada juga ancaman kecanduan di balik koneksi. Pemberitahuan yang terus berkembang, dorongan untuk terus menanggapi pesan, dan kebutuhan untuk menjadi "online" sepanjang waktu telah membuat banyak orang kehilangan batas antara kehidupan pribadi dan publik. Ruang yang tenang jarang terjadi, dan kedamaian sering terkikis oleh hubungan seksual yang tidak bisa dipecahkan.

Di masa depan, kecerdasan buatan, metaverse, dan teknologi komunikasi yang berakar pada realitas virtual diprediksi akan semakin memudarkan batas antara dunia nyata dan digital. Walau demikian, isu-isu seperti keamanan data, kesenjangan akses internet, dan etika digital harus menjadi perhatian serius agar komunikasi tanpa batas ini tetap inklusif dan bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun