Mohon tunggu...
ilhammi gani
ilhammi gani Mohon Tunggu... -

sederhana saja

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Perjalanan Cintaku

16 Juni 2011   11:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:27 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gue bukanlah membenci dan gue takkan tertawa... hanya ingin akhiri semua yang gue rasakan i pray for u Can't u see?? this is not the way how to live ur life !!! it goes too insane.. gue tak pernah menyesali untuk hal yang pernah terjadi belakangan ini !!! mungkin yang gue rasa dan yang kau rasa, dan mungkin gue yang mengetahui gimana rasanya tertekan. saat menggunakan topeng tuk menyembunyikan kesakitan atau semua emosi, hingga kita sulit membedakan wajah asli kita yang sebenernya !!! Demi menyelamatkan diri, dengan terpaksa gue menyetujui opini si macan yaitunya 2+2=5 hahah... Dan akhirnya metamorfosa pun selesai dari ulat menjadi ulat lagi !!! Terkadang arah panah melesat jauh... Terkadang pula gue  tangguh dan kemudian terjatuh diantara, sebuah jejak kecil saat memacu panasnya Matahari Hingga keringat membasahi pedih, hanya ketegaran yang bisa gue pertahankan !!! Saat itu takkan pernah terlupa, hingga kini masih terasa panasnya bakaran api jiwa pada saat itu. Sendirian berlari mengejar harapan, hingga terus berjalan walau dalam mimpi. Rindu ini selalu tetap untuk membakar langit, mencolok bintang api. Namun tak sanggup tuk menembus langit-langit hatimu. Apakah ini saatnya menyerah? Belum waktunya... Dibalik dinginnya sungai es, membuat gue semakin yakin pada kesederhanaanmu untuk menuntun gue masuk lebih dalam. hingga gue terpatih menyelusuri dinginnya air sampai mengaliri perasaan cemas !!! Adakah seseorang yang ingin menerima gue?????? dan jawaban itu hanya ada dalam dirimu !!! Hidup gue bukan hanya untuk menunggu badai berlalu, Tetapi bagaimana caranya tentang belajar menari dalam hujan !!! i love to walk in the rain... coz nobody know that i'm crying... mungkin... Anganku tak berhenti bersajak. Walau kutahu, kau tak pernah menganggap diriku ada, meski rasa letih mendera, aku tak akan pernah melepaskannya lagi. Kau hanya mimpi yang tak akan menjadi nyata hingga segala rasa harus padam dan berakhir. Kan selalu kurasakan hadirmu antara ada dan tiada. Seperti itulah yang gue rasakan...!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun