Mohon tunggu...
Ilham hidayatullah
Ilham hidayatullah Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa IAIN JEMBER

Hukum tata negara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jember, Kabupaten dengan ke Phandalunganannya

25 Januari 2021   22:44 Diperbarui: 25 Januari 2021   23:01 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menilik salah satu kabupaten cukup menarik untuk menjadi sebuah pembahasan. Kali ini saya akan menilik satu wilayah yang ada di sebelah timur Jawa Timur,  meskipun bukan yang paling timur. Sebuah kabupaten dengan Julukan kota "phandalungan",

Kabupaten JEMBER, Wilayah dengan Luas 3.293.300 ha tersebut memiliki banyak keanekaragaman yang sebegitu lengkap dan kompleks. Bagaimana tidak, kabupaten yang memiliki kegiatan karnaval terbesar ke-3 di dunia tersebut seakan-akan  memiliki  segala  hal yang ada di daerah  lain.  Tanpa henti, Jember  terus menciptakan kreatifitas, tidak terlepas dari pengembangan jember untuk lebih baik lagi.

Pembahasan phandalungan adalah hal yang begitu menarik untuk dijadikan bahasan diskusi, mengingat istilah phandalungan tidak hanya digunakan di kabupaten JEMBER saja. Bahkan sebelum isitlah tersebut digunakan di Jember, ada beberapa daerah yang sudah menggunakan istilah phandalungan tersebut. Hal tersebut sangat lumrah dilakukan mengingat istilah phandalungan sangat fleksibel dan dapat digunakan oleh siapapun. Hal ini bermakna bahwa arti pandalunga adalah perpaduan antara beberapa etnis.

Tetapi, apabila kita memaknai hal tersebut secara radikal, makna phandalungan memang sangat cocok  untuk digunakan di kabupaten JEMBER.   Secara Umum, phandalungan adalah arti perpaduan Dari beberapa etnis. Mungkin hal tersebut bisa saja digunakan pada daerah lain.  Tetapi apabila kita melihat phandalungan lebih spesifik lagi yaitu perpaduan seakan-akan Jember adalah perpaduan dalam segala  hal apapun. Baik itu secara histori, kultural, budaya  dan sebagainya.

Oleh karena itu memahami kabupaten JEMBER dari berbagai aspek merupakan hal yang tidak mudah dilakukan karena dirasa sangat kompleks dan membingungkan. Namun, disinilah letak keunikan yang sepatutnya dibahas dan dipahami semua  orang, khususnya masyarakat Jember. Baik dari segi bahasa, budaya, hingga kehidupan sosial masyarakat.

Sedikit melihat dalam hal wisata dari wisata Alam, wisata Buatan, budaya, religi, maupun edukasi yang Ada di jember sehingga Hal ini menjadikan dalam wisataan jember adalah sebuah phandalungan(perpaduan) seperti pada wisata alam seakan akan semua ada dijember dari wisata gunung yang tinggi hingga wisata pantai yang rendah. Dalam hal sejarah yang jember seakan akan adalah (phandalungan) dari perpaduan beberapa dari beberapa wilayah kerajaan seperti mataram,Blambangan,sadeng yang memang wilayah asli jember dan lain lain. Kepandalunganan tersebut juga ada dalam keanekaragaman kabupaten jember  lainnya.

Karna itu timbul sebuah kebingungan kiranya apa julukan yang tepat untuk menjadi  identitas khas bagi kabupaten jember. Karna seakan akan semua ada dijember dan dalam hal ini makna phandalungan sangat kental bagi jember  dalam segala  aspek. Akibatnya  keanekaragaman tersebut yang menjadi ciri khasan dari jember itu sendiri atau disebut dengan phandalungan.

Jadi makna perpaduan itu sendiri menjadi identitas meski seakan akan phandalungan adalah sebuah ketidakjelasan dalam penamaan identitas Khas sebuah wilayah.
Mengingat jember bisa dijuluki dengan segala Julukan. Seperti kota santri karna pesantren yang ada  dijember yang tidak sedikit, kota wisata karna beranekaragaman wisata yang ada dijember baik wisata alam, religi, edukasi, buatan, dan lainnya.

Intinya phandalungan adalah makna dari banyaknya keanekaragaman yang Ada dijember  baik history, kultural  maupun sosial  budaya.

Kira Kira apa hal phandalungan lainnya yang bisa kita temukan dijember?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun