Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sedih dengan Trendingnya #JanganjadiGuru

22 Februari 2024   08:09 Diperbarui: 22 Februari 2024   08:11 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dok Kemendikbudristek dipublikasikan kompas.com)

Jika profesi yang baik tak memberikan gaji yang baik, perjuangkan gajinya dan jangan serang profesinya.

Pagi ini membuka X yang dulu namanya twitter, ramai #JanganjadiGuru, #JanganjadiDosen. Tagar itu muncul karena gaji yang menurut mereka minim untuk ukuran guru atau dosen.

Lalu mulai tersebar slip gaji. Beberapa dosen dan guru mengunggah slip gaji di Twitter. Slip gaji yang menurut mereka kecil.

Saya pernah jadi pengajar selama tiga tahun. Slip gaji yang mereka unggah itu jauh di atas gaji saya dulu. Juauuuuuh di atas gaji saya dulu. Tak usah saya sebut nominalnya, tapi kata "juauuuuh" sudah menjelaskan suangat minim gaji yang saya terima.

*

Mungkin niat tagar itu ingin memberi gambaran tentang minimnya gaji guru/dosen. Tapi "kampanye" yang dilakukan malah seperti menyerang profesi guru.

Kalau kampanye itu masif, anak muda tak mau jadi guru/dosen. Mau jadi apa negara ini jika tak ada pengajar? Mau jadi apa negara ini jika minim pengajar?

Kalau gaji guru dan dosen misalnya minim, perjuangkan gajinya dan jangan serang profesinya. Jika ada serangan pada profesi yang baik karena gaji minim, bagaimana jika ada kesimpulan dari seseorang begini: mending jadi maling daripada jadi guru, karena maling menyejahterakan.

*

Perjuangkan gaji dengan kanal yang ada. Ada perkumpulan guru yang bisa menyuarakan lebih masif. Ada wakil rakyat yang saya pikir organisasi guru bisa menembusnya. Dan saya pikir pengajar sangat tahu cara-cara yang bisa dilakukan untuk melawan gaji yang rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun