Chelsea morat-marit. Terbaru mereka kalah 1-2 dari Fulham. Lebih ambyar lagi, bintang baru Chelsea Joao Felix dapat kartu merah. Menurut saya, Chelsea butuh sosok berkharisma yang bisa mengendalikan ruang ganti.
Graham Potter, adalah sosok yang bagus sebagai peracik strategi. Setidaknya hal itu terlihat saat dia masih melatih Brighton & Hove Albion.
Karena itulah, Chelsea menggaet Potter sebagai pelatih. Namun, sejauh ini sihir Potter tak terlihat. Chelsea morat-marit. Di Liga Inggris, raksasa London itu tercecer di posisi 10 klasemen sementara.
Mengapa bisa seperti itu Potter? Tentu hanya Potter dan internal Chelsea yang paham. Tapi dugaan saya karena Potter tak bisa mengendalikan ruang ganti. Ini dugaan saja.
Chelsea adalah kumpulan pemain mahal, berkualitas. Ego mereka kemungkinan besar. Mereka harus bisa melepas ego mereka.
Pelepasan ego untuk kepentingan tim bisa terjadi jika ada sosok pelatih yang kharismatik. Pelatih yang bisa menenangkan ruang ganti.
Kharismatik di sini tentu dibarengi dengan rekam jejak yang memadai. Misalnya, pernah melatih tim besar. Sehingga tak kaget ketika berhadapan dengan banyak pemain bintang.
Selama ini Chelsea sukses dengan pelatih yang memiliki rekam jejak mentereng sebelumnya. Ancelotti sukses di Chelsea. Sebelumnya dia sukses di AC Milan.
Mourinho sekalipun melatih Porto, tapi dia adalah juara Liga Champions. Mourinho punya daya tawar tinggi ketika dia ke Chelsea untuk kali pertama.
Antonio Conte sukses di Juventus dan kemudian bikin Chelsea juara Liga Inggris. Tuchel pernah melatih Dortmund dan PSG, kemudian sukses di Chelsea.