Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ternyata Pelatih Jepang Saksi Tragedi Doha 1993

5 Desember 2022   17:29 Diperbarui: 5 Desember 2022   17:41 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hajime Moriyasu. Foto: dok J League dipublikasikan kompas.com

Dari tweet akun JLeague Indonesia, jadi ngeh bahwa pelatih Jepang saat ini Hajime Moriyasu adalah saksi tragedi Doha tahun 1993. Maka, 29 tahun kemudian, di negara yang sama, dia memiliki peluang menghapus tragedi itu jadi bahagia.

Hajime Moriyasu membuat tulisan pada 2018 lalu. Tulisan untuk dirinya sendiri. Tulisan itu kemudian diunggah akun twitter JLeague hari ini. Itu adalah tulisan tentang mimpi yang buyar dari Hajime Moriyasu.

Moriyasu bercerita, pada laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 1994 zona Asia, Jepang bertemu Irak. Laga berlangsung di Doha, Qatar pada 28 Oktober 1993. Saat itu, Jepang membutuhkan kemenangan agar bisa lolos ke Piala Dunia 1994 yang berlangsung di Amerika Serikat.

Moriyasu adalah bagian dari skuad Jepang saat itu. Dia pun bermain dalam laga melawan Irak tersebut. Moriyasu berposisi sebagai gelandang dan memakai jersey bernomor punggung 17.

Saat itu, Jepang sudah unggul 2-1. Tapi sayangnya di menit 90+, Irak menyamakan kedudukan. Dalam tulisan itu Moriyasu memberi gambaran bahwa sebelum gol terjadi, bola melintas di atas kepalanya dan menjebol gawang Jepang.

Moriyasu sangat terpukul. Bahkan dia tak ingat apa yang terjadi setelah gol itu. Dia hanya ingat bahwa setelah laga usai, dia menangis di hotel. Dia menyalahkan diri berkali-kali sebagai bagian dari kegagalan Jepang lolos ke Piala Dunia 1994.

Ya, Jepang gagal karena laga berakhir 2-2. Tiket didapatkan Korea Selatan. Mimpi Hajime Moriyasu main di Piala Dunia buyar sudah. Dia pensiun sebagai pemain Timnas Jepang pada 1996.

Setelah 29 tahun berlalu, Moriyasu membawa Jepang lolos ke Piala Dunia 2022. Dia bukan sebagai pemain, melainkan sebagai pelatih. Uniknya, Piala Dunia 2022 berlangsung di Qatar, tempat tragedi bagi Jepang di tahun 1993.

Sepertinya Moriyasu memiliki energi berlipat untuk menghapus duka di Doha tahun 1993. Mungkin energi itulah yang menular ke skuad Jepang hingga mengalahkan Jerman dan Spanyol.

Nanti malam pukul 22.00 WIB, Jepang akan melawan Kroasia di babak 16 besar Piala Dunia 2022. Moriyasu dalam hasrat yang besar. Hasrat yang tertuang dalam tulisan itu, yakni "jadikan Jepang lebih kuat dan kalahkan dunia".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun