Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pak Tua Berhenti Merokok karena Merasa Tak Adil pada Istri

31 Oktober 2022   05:36 Diperbarui: 31 Oktober 2022   06:59 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tepi sawah. (Dokpri)

Beberapa hari lalu bertemu dengan pak tua di tepi sawah. Orang beda desa yang tentu saja aku tak kenal.

Di tengah hujan deras kami berteduh sembari menunggu jatuhnya air dari langit mereda. Ngobrol ke sana ke mari, banyak yang kami bicarakan.

Dari bus yang sepi penumpang, memandang rezeki, dan rokok. Si bapak yang sedang mencari rumput untuk kambingnya ini sudah berumur 70 tahun. Dia mengaku sudah puluhan tahun tak merokok.

"Kenapa tak merokok lagi?" Tanyaku.

Si bapak kemudian menjelaskannya.

"Dulu, jika aku dan istri mendapatkan uang, sebagian aku ambil untuk membeli rokok. Rokoknya ya macam-macam," kata si bapak.

Dia kemudian menyebutkan beberapa nama rokok lama yang pernah dia hisap. Nama-nama yang terdengar asing bagiku.

"Tapi yang namanya orang kecil, pendapatan tak seberapa. Lalu aku berpikir," lanjut si bapak sembari memandang hujan deras yang belum juga berhenti.

"Kalau istriku mengambil uang, pasti untuk kebutuhan anak. Mengambil uang, untuk membuat masakan untuk kami makan. Kan masakannya aku juga yang makan. Artinya uang yang diambil istri bukan untuk kepentingan pribadinya," ujarnya sesekali menengokku. Sepertinya dia memakai gigi palsu.

"Sementara jika aku mengambil uang untuk rokok, itu hanya untuk kepentinganku. Ngga mungkin juga istriku merokok," lanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun