Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepak Bola Indonesia Terancam Lumpuh!

15 Oktober 2022   02:04 Diperbarui: 15 Oktober 2022   02:16 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Liga 1. Foto: kompas.com/suci rahayu

PSSI tak melakukan rapat exco setelah rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Di sisi lain, rekomendasi TGIPF adalah agar PSSI melakukan kongres luar biasa (KLB) untuk memilih pengurus yang lebih baik. 

Jika KLB tak dilakukan, TGIPF merekomendasikan pemerintah tak mengizinkan Liga 1 sampai Liga 3 digelar. So, sepak bola Indonesia terancam lumpuh.

Cerita bermula dari tragedi Kanjuruhan yang membuat 132 orang meninggal dunia. Dari tragedi itu, pemerintah membentuk TGIPF. Selain TGIPF berjalan, polisi juga berjalan dengan proses hukumnya.

Setelah TGIPF bekerja, rekomendasinya adalah meminta PSSI bertanggung jawab. TGIPF meminta PSSI melakukan KLB untuk memilih kepengurusan baru yang lebih baik.

Dari bolasport, saya baca bahwa TGIPF merekomendasikan agar pemerintah tak mengizinkan Liga 1 sampai Liga 3 jika KLB tak dilangsungkan.

Lalu saya baca di antaranews Haruna Sumitro yang exco PSSI mengatakan bahwa PSSI tak melakukan rapat exco setelah keluarnya rekomendasi TGIPF. Artinya, sepertinya tak ada respons berarti dari PSSI atas rekomendasi TGIPF.

Naga-naganya klub dan lingkaran PSSI akan mendukung Iwan Bule dkk untuk bertahan. Shin Tae-yong pun sudah bilang akan mundur jika Iwan Bule mundur. Artinya, STy mendukung Iwan Bule dkk bertahan.

Bisa dibayangkan apa yang terjadi. Di satu sisi TGIPF punya rekomendasi, di sisi lain PSSI tetap keukeuh untuk terus berjalan dengan agendanya.

Lalu, apa yang terjadi? Ya tentu saja jika mengacu rekomendasi TGIPF, Liga 1 sampai Liga 3 tak diizinkan berjalan. Kenapa tak berjalan? Karena PSSI tak melakukan KLB.

Maka sepak bola Indonesia terancam lumpuh. Bahkan bisa jadi berdampak pada timnas dan Piala Dunia U20 yang digelar tahun depan.

Eh sebentar, bisakah pemerintah mengambil alih PSSI jika PSSI tak lakukan KLB? Kalau itu, mungkin PSSI malah kena sanksi dan dibekukan FIFA karena pemerintah campur tangan.

Ruwet ya?

Kalau mengacu pada rekomendasi TGIPF, maka PSSI tinggal melakukan KLB saja. Tapi, jika naga-naganya seperti pernyataan Haruna, ya PSSI akan melawan.

Kadang saya berpikir, lingkaran sepak bola nasional yakni pelatih dan pemain perlu berbicara. Sebab, merekalah yang bersinggungan langsung dengan realitas sepak bola nasional.

Orang orang pencinta sepak bola kan melihat sepak bola dalam konsepsi ideal. Pencinta sepak bola (mungkin) tak merasakan realitas sebenarnya di lingkungan sepak bola nasional.

Riilnya tentang realitas adalah bahwa pemain dan pelatih yang merasakan situasi sepak bola nasional. Misalnya, pemain dan pelatih adalah yang paling terdampak ketika PSSI dibekukan FIFA pada 2015 lalu. Mereka tak dapat pemasukan. Saat Covid-19, pemain juga tak dapat pemasukan karena liga berhenti.

Maksud saya, barangkali dengan adanya pernyataan pemain atau pelatih, ada solusi terbaik. Solusi yang membersihkan sepak bola tapi tak melumpuhkan sepak bola.

Siapa pemain dan pelatih yang perlu bicara itu? Ya tentu saja pemain dan pelatih yang aktif bergelut di sepak bola di Indonesia, bukan mantan pemain atau mantan pelatih. Maaf kalau saya salah, tapi sejauh ini tak banyak praktisi alias pemain dan pelatih yang bicara.

Suara pemain dan pelatih penting untuk memberi perspektif tentang sepak bola kita masa kini. Jangan sampai pemain dan pelatih hanya jadi objek dari perdebatan belakangan ini.

Jika pemain dan pelatih bersuara, jangan dibully. Jangan membangun opini sepihak saja dengan menyudutkan pandangan pemain dan pelatih. Dengarkan pendapat pemain dan pelatih bagaimana.

Tapi, jika memang banyak pemain atau pelatih enggan berkomentar tentang situasi sepak bola saat ini, ya tak apa-apa. Sebab, tak berpendapat pun juga jadi hak setiap orang.

Cara lain?

Selain mendengarkan keluhan pemain, bisa juga pemerintah melobi FIFA agar memerintahkan PSSI melakukan KLB. Begitukah? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun