Dalam laga itu, yang agak aneh bagi saya adalah ketika Strasborugh justru menarik dua striker pencetak gol, Gameiro dan Ajorque di menit 76. Padahal, Strasborugh hanya butuh satu gol untuk menyamakan kedudukan. Tapi mungkin saja digantikannya mereka karena faktor kebugaran atau cedera. Tak tahulah.
Setelah itu, Strasbourgh harus bermain 10 orang sejak menit 81. Alexander Djiku mendapatkan kartu merah. Di menit 86 Pablo Sarabia membuat gol sehingga PSG mampu menang 4-2.
Lalu?
Sepertinya ketika Messi dan Neymar bermain, bisa saja PSG memasang empat penyerang. Mereka adalah Mbappe, Icardi, Neymar, dan Messi. Hal itu mungkin terjadi karena Icardi adalah sosok predator di depan gawang. Di musim ini Icardi mampu membuat dua gol.
Hanya saja, jika memasang empat pemain itu di depan, potensi pertahanan PSG akan rapuh. Alasannya empat pemain itu dalam pengalamannya jarang membantu pertahanan.
Maka jika PSG diserang secara brutal, akan kocar-kacir. Apalagi jika pertahanan PSG masih kerepotan dengan bola atas. Sekadar diketahui, Sergio Ramos kabarnya belum bisa merumput karena cedera.
Bahkan, kabarnya sampai beberapa pekan Ramos tak bisa merumput. Dengan begitu, PSG akan mengandalkan Kimpembe dan Marquinhos di lini belakang.
Maka, pelatih PSG Mauricio Pochettino harus berpikir keras untuk pertahanannya. Apalagi jika dia ingin memainkan empat penyerang, maka pemain yang lain harus bisa meng-cover pertahanan dengan baik.
Saat laga melawan Strasbourgh, terlihat bagaimana  Poch sangat gundah usai kebobolan gol pertama. Jadi, bertabur bintang pun juga harus dipikirkan. Selamat berjuang.