Beberapa waktu lalu saya menulis di Kompasiana tentang kemungkinan Amien Rais deklarasi partai barunya pada peringatan Reformasi. Namun, ternyata kemungkinan itu tak terjadi.
Pada 21 Mei 2020, saat peringatan puncak Reformasi 22 tahun, tak ada kabar dari Amien Rais soal partai barunya. Tak ada deklarasi yang dilakukan Amien Rais dkk untuk partai baru.
Mungkin banyak pertimbangan Amien Rais dkk tak segera mendeklarasikan partai baru. Mungkin karena momen Covid-19 ini bukan momen tepat deklarasi partai.
Mungkin saja bahwa Amien Rais dkk masih menyiapkan diri dengan lebih baik untuk mendeklarasikan partai baru. Bahkan, karena belum riil adanya deklarasi partai baru, tak menutup kemungkinan partai baru itu tak jadi dibuat. Bisa saja kan? Namanya juga politik.
Namun, yang pasti bahwa saat ini keberadaan partai baru Amien Rais masih misteri. Tidak tahu bagaimana kemudian partai baru itu akan berjalan. Apakah dideklarasikan segera atau menunggu momen keadaan akan lebih baik?
Yang pasti, deklarasi partai juga perlu dilakukan dengan momen yang tepat. Momen tepat akan menaikkan pamor partai. Momen yang tepat akan memunculkan sosialisasi gratis pada partai. Lalu, kapan? Kita lihat saja nanti.
Tantangan Partai Baru
Fenomena partai politik baru belakangan ini memang tak terlalu mentereng. Setidaknya jika dilihat dari hasil Pemilu terakhir tahun lalu. Beberapa partai baru yang ikut kontestasi, tak ada yang bisa menembus Senayan.
Pada Pemilu 2019 ada empat partai baru yakni PSI, Perindo, Berkarya, dan Garuda. Tiga nama awal menjadi sorotan karena diprediksi akan ikut sengit bertempur di Pemilu 2019.
PSI dikenal karena didominasi anak muda dengan suara yang luar biasa. Anak-anak muda di PSI sangat vokal sebelum Pemilu 2019 dilaksanakan. Hal itu membuat PSI digadang akan meluncur ke Senayan.
Perindo digadang meluncur ke Senayan karena dimiliki bos media, Hary Tanoesoedibjo. Kekuatan media tentu membantu sosialisasi bagi Perindo. Partai Berkarya diperkuat oleh Tommy Soeharto yang merupakan anak bungsu mantan Presiden Soeharto.
Namun, ketiga partai itu, plus Partai Garuda tak mampu menembus ambang batas parlemen pusat. Imbasnya, di Pemilu 2019 tak ada partai baru yang lolos ke Senayan.
