Mohon tunggu...
Ilham Budi
Ilham Budi Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

Saya Muhamad Ilham Budi Indrawan, mahasiswa Universitas Muhammdiyah Jakarta, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, saya mempunyai hobi olahraga futsal, dan litelatur dari membaca, dan menonton podcast di youtube.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pergerakan dan peranisasi Muhammadiyah Terhadap Kaum Marhaen

24 Februari 2025   21:00 Diperbarui: 14 Juli 2025   20:32 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://lib.ummetro.ac.id/index.php?p=show_detail&id=4837Input Keterangan & Sumber Gambar (Contoh: Foto Langit Malam (Sumber: Freepik/Kredit Foto))

Muhammdiyah organisasi islam yang berdiri sejak tahun 1912. Pendiri Muhammadiyah ialah KH. Ahmad Dahlan, KH. Ahmad Dahlan putra dari seorang ulama, khatib, dan imam besar kauman Bernama Kyai Haji Abu Bakar. Nama ibu KH. Ahmad Dahlan ialah Siti Aminah binti Haji Ibrahim. KH. Ahmad Dahlan. KH. Ahmad Dahlan tercatat dalam Sejarah Indonesia sebagai Pahlawan Nasional dengan pembaharuan islam dan Pendidikan, maka Pemerintah Negara Republik Indonesia menetapkan dengan surat Keputusan presiden no. 567 tahun 1961.

Pergerakan Muhammadiyah terhadap Kaum Marhaen kala itu saya membaca buku Marhaenis Muhammadiyah cipta karya penulis Bernama Abdul Munir Mulkhan. Tulisan-tulisan yang ada didalam buku tersebut, menceritakan pergerakan Muhammadiyah untuk kepada kaum marhaen demi menghilangkan pemikiran yang bisa di sebut TBC (Tahayyul, Bid’ah, dan Khurofat).

Apa itu kaum marhaen? Kaum marhaen yang di ciptakan sebuah ideologi oleh presiden pertama kita Ir. Soekarno. Soekarno tokoh proklamakir dan pahlawan Indonesia yang harum Namanya dari penghujung negara dengan gaya kepemimpinannya. Soekarno termasuk dan tercatat dari keluarga Muhammadiyah karena beliau belajar agama dengan HOS Tjokrominito belau kawan dari KH. Ahmad Dahlan sepanjang perjalannya untuk mengembangkan agama islam di Nusantara.

Sokarno mendapatkan gelar doctor honoris causa dari perguruan tinggi Muhammadiyah. Bahkan di salah satu pidatonya kala itu “jika saya meninggal tolong kafani saya dengan bendera Muhammadiyah.” Kaum Marhaen yang secara simplenya kaum petani ialah kaum proletar (pinggiran) yang tertindas oleh koloinial Belanda. Soekarno menyatakan “Marhaen yaitu kaum proletary Indonesia, kaum tani Indonesia yang melarat dan kaum melarat Indonesia yang lain-lain.” (Di Bawah Bendera Revolusi, Jilid Pertama, 1964: 253).

Bisa disimpulkan marahen adalah kaum kecil atau melerat, dan Muhammadiyah ingin membantu dan mengembangkan kaum marhaen, akan tetapi banyak sekali dinamika yang terjadi kala itu disalah satu desa yang disebut Desa Wuluhan, masih percaya dengan agama islam puritan atau abangan dan agama islam yang masih ada cultural budaya di daerah tersebut. Tapi KH Ahmad Dahlan masih memperjuangkan untuk memberi edukasi di desa tersebut walaupun banyak kritikan yang negative dari desa tersebut, dan KH. Ahmad Dahlan yang dikenal sebagi Islam Murni dari ajarannya yang dikenal Amal Ma’ruf Nahi Munkar. Banyak yang tidak suka dari beliau karena berbeda dari yang lain mulai dari segi cara mengajar dan menyampaikannya.

Tapi seiring berjalannya waktu akhirnya desa tersebut terbuka matanya dan toleran dari cara pembelajaran KH Ahmad Dahlan, dan tidak semuanya tapi sebagiannya menerima ajaran yang disampaikan oleh KH Ahmad Dahlan, bisa di bilang Sebagian orang tersebut yang menerima ajaran dari KH Ahmad Dahlan di sebut Marmud (Marhaenis Muhammadiyah). Marhaenis Muhammadiyah adalah kaum proletar atau  kaum miskin di salah satu pendesaan yang masih di jajah oleh colonial Belanda tapi sudah menjauhi ajaran-ajaran islam puritan dan culture budaya di tempatnya atau bisa di sebut TBC (Tahayyul, Bid’ah, dan Churofat).

Dari sinilah muncul marmud atau di sebut Marhaenis Muhammadiyah, yang di sebut oleh orang sekitar pada zaman itu. Dan Muhammadiyah memiliki system theology al-maun. Theologi al-maun ialah ide pemahaman dari muhammdiyah yang di ambil dari surat al-maun, yang mengenai tetang system pelayanan kepada Masyarakat. Theology ini muncul dari Sejarah KH. Ahmad Dahlan yang mempunyai cita-cita agama islam yang murni dan menjauhi dari tahayul, bid’ah, dan churofat. Dan cara mengenai pelayanan yang baik dari bidang Pendidikan, Kesehatan, dan pelayanan social. Maka dari itu Muhammadiyah mengajarkan kita bagaimana melayani Masyarakat kecil (marhaen) yang bernilai subtansial bagi kita semua. Dan Muhammadiyah mengajarkan kita agama islam sesuai Al-quran dan As-sunnah.

Dari tulisan yang saya buat bisa di simpulkan bahwasanya Muhammadiyah adalah organisasi islam yang terbesar dan termuka di Indonesia dan di dunia. Yang mengajarkan agama islam yang secara modern dan mengikuti zamannya. Muhammadiyah juga sudah berdiri sejak lama dan organisasi tertua di Indonesia, dan Muhammadiyah mengajarkan kita arti kemanusiaan dengan pemahaman teologi al-maun, sampai keakar-akar Muhammadiyah memperdaya kaum marhaen di seluruh Nusantara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun