Mohon tunggu...
Ilham Arsandi Firmansyah
Ilham Arsandi Firmansyah Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswa Pendidikan Sejarah

historia vitae magistra

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Feminisme dan Teori Gender

15 Agustus 2020   09:59 Diperbarui: 15 Agustus 2020   10:37 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

A. FEMINISME

Feminisme menampakkan pada era liberalisme di Eropa dan pada saaat terjadinya Revolusi Perancis pada abad ke-18 dan wabah feminisme ke Amerika Serikat dan seluruh dunia. Sebagai gerakan feminisme pun muncul pada abad ke-19 dan abad ke-20 di Amerika. Dan gerakan ini merupakan sebuah petunjuk dari isu mendapatkan hak memilih. 

Setelah hak memilih diberikan pada tahun 1920, gerakan feminisme tenggelam dan sampai tahun 1950 ada satu anggapan, bahwa perempuan seharusnya menjadi ibu rumah tangga dengan periode tersebut banyak perempuan bekerja diluar rumah. 

(Fakih, 1996) menyatakan bahwa feminisme merupakan suatu gerakan yang lahir dari sebuah asumsi serta kesadaran dari kaum perempuan yang ditindas maupun dieksploitasi, serta usaha guna mengakhiri dari penindasan dan eksploitasi ini.

Dengan arti dari feminisme pun maka sulit untuk mendefinisikan dari feminisme yang memiliki ruang dan waktu. Oleh karena itu bila karena dari feminisme tidak dapat mengusung dari teori tunggal, tetapi menyesuaikan dengan latar belakang dari munculnya paham dan perbedaan tingkat kesadaran, persepsi atau tindakan dari feminisme (Sukri, 2002).

Seperti di Amerika dengan gerakan feminisme yang mulanya dianggap sebagai sudut pandang yang akan mencoba untuk melihat ketimpangan kepada kaum perempuan, baik dilihat dari struktral maupun kultural dengan perkembangannya yang memiliki nilai-nilai untuk diperjuangkan sesuai dengan  sejarah dan tempat gerakan itu muncul. Yaitu dari perilaku yang menjadikan pembebasan hak perempuan yang lebih cenderung kepada radikal (Dewi & Anshori, 1997)

Dengan demikian bahwa feminisme bukan merupakan sekadar ideologi dan kepercayaan, tetapi merupakan sebuah tindakan atau gerakan. Untuk tindakan dari feminisme akan menjadi satu padu pembebasan perempuan yang nyata dan mengangkat perempuan ke posisi yang pantas. Jika tidak dijalankan, feminisme hanya sebuah retorika dan bahkan keberadaannya akan tenggelam.

B. Teori Gender

Secara khusus bahwa tidak adanya teori yang membahas mengenai gender. Teori-teori tersebut hanya digunakan sebagai melihat permasalahan kepada gender untuk dipakai dari teori-teori oleh para ahli dibidang yang terkait permasalahan gender, apalagi dibidang sosial masyarakat serta kejiwaan. 

Oleh sebab itu,  untuk  mendekati dari permasalahan gender masih banyak diambil dari teori-teori sosiologi serta psikologi. Dan banyak teori untuk dikembangkan kepada para ahli, yang paling utama adalah kepada feminis yang akan dibahas mengenai gender, tapi untuk dikemukakan hanya beberapa dari yang dianggap penting serta populer.

1. Teori Struktural Fungsional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun