Mohon tunggu...
Ilham Arsandi Firmansyah
Ilham Arsandi Firmansyah Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswa Pendidikan Sejarah

historia vitae magistra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perkembangan Musik Pop pada Pengaruh Dunia

20 Juli 2020   10:59 Diperbarui: 20 Juli 2020   11:24 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Membicarakan musik tidak dapat meninggalkan kultur Inggris sebagai salah satu menyebarkan pop culture terbesar, banyak yang melahirkan talenta-talenta musisi berbakat yang membuat pengaruh hingga ke seluruh belahan dunia. Sejak dahulu sampai sekarang, Inggris telah menghasilkan berbagai macam ragam sub-sub budaya yang populer yang akan terus berkembang hingga sekarang ini, maka dari itu membuat Inggris dicap sebagai gudangnya budaya populer. Industrial permusikan Inggris sudah menjadi sebuah tolak ukur pada perkembangan musik dunia, dengan disamping pula persaingan musik Amerika. Maka dari itu kita tidak heran pada akhirnya semua hal-hal yang baru menjadi hype di Inggris akan menjadi sebuah trend atau bahkan sebuah fenomena yang baru di dunia. Disamping itu peranan media yang menentukan suatu keberhasilan dari industri budaya yang membentuk pasaran tanpa disadari oleh konsumen. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa indie atau pop merupakan sebuah alternatif upaya dekontruksi kepada industri budaya dengan cara memberi nuansa yang baru pada musik pop yang merupakan sebuah kebutuhan dari masyarakat pada saat ini. 

Pop musik adalah bagian yang terpenting dari sebuah kebudayaan Inggris, bukan juga dengan ungkapan seperti "ke-inggris-an", tapi untuk menjadi sebuah indikator multi budaya Inggris pada saat ini. Salah satunya dari pelopor yang menyebarluaskan musik pop Inggris hingga ke belahan dunia awali dengan kesuksesan The Beatles pada pasar Amerika di akhir tahun 1963 dan meluaskan pengaruhnya hingga keseluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Sebuah keberhasilan invasi musik Inggris di belahan dunia ini, kemudian yang kita kenal sebagai fenomena British Invasion.

Jika kita telisik dari segi musiknya, band-band Inggris pada kala itu sebenarnya sudah memainkan musik rock 'n roll Amerika yang sepertinya lebih fresh dengan menggabungkan dengan progresi chord yang klasik khas Inggris dan Eropa. Sebuah gerakan invasi dari The Beatles tidak berlangsung lama dan kemudian diikuti band-band dan musisi-musisi asal Inggris lainnya seperti The Rolling Stones, The Kinks, The Who, The Animals, Bee Gees, The Yardbirds, dan lain-lain. Pada saat itu pula lah, semua hal yang dibawakan oleh band-band tersebut dari musik sampai dengan fashion diikuti anak-anak muda Amerika sampai pada media masa saat itu menjadi sebuah barometer trend. Tidak berhenti disitu, musik pop Inggris terus berkembang dan membentuk sebuah gaya dalam bermusik baru seperti, punk, new wave, dan new romantic, yang populer pada era 70an sampai 80an. Pada era tersebutlah, TV menjadi sebuah panutan informasi dan media juga mendedikasikan dirinya untuk memuta video musik , yaitu seperti MTV. MTV lebih banyak memutar video musik band Inggris, karena lebih menghibur dalam konsep dan ide-ide yang gila. Bahkan pada 80an adalah sebagai The Second British Invasion. Lifestyle dan juga fashion diikuti dan dipopulerkan oleh band-band Inggris seperti, The Cure, Duran Duran, Depeche Mode, The Smiths, Pet Shop Boys, New Prder, The Human, Culture Club, dan masih banyak lagi. 

Fenomena British Invasion  ini pula menjadi terus berkembang, seiring zaman perkembangan musik yang terjadi di Inggris. Perkembangan terus memunculkan sebuah referensi-referensi musik yang baru dalam kreativitas para musisi yang memunculkan hype genre musik baru lebih fresh, seperti indie pop hingga Britpop di tahun 90an yang mengkuatkan eksistensi Inggris sebagai barometer musik pop dunia. Kemudian terus menyebar hingga ke Indonesia dan membentuk juga suatu pola budaya baru di masyarakat. Musik pop dikomsusi oleh masyarakat dan juga memiliki persamaan yang cukup signifikan dalam aspek tertentu. Menurut Adorno dalam A Social Music of Radio Music, menyatakan bahwasannya musik pop sudah di 'distandarisasikan' dari sisi pola si musikal maupun lirik itu. Ini sudah terbukti dari lagu-lagu pop pada umumnya sangat saling dipertukaran dengan lagu pop lainnya. Dan sedangkan musik pop sendiri bersifat mekanis dalam artian tertentu diganti dari satu lagu ke lagu lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun