Mohon tunggu...
Ilham AzinuddinAkbar
Ilham AzinuddinAkbar Mohon Tunggu... Lainnya - 201910501034

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 2020 UNIVERSITAS JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kabupaten Karanganyar: Isu Penyalahgunaan Lahan di Gunung Lawu

31 Oktober 2020   18:15 Diperbarui: 31 Oktober 2020   18:20 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kabupaten Karanganyar adalah salah satu daerah penyangga ekonomi Kota Surakarta, memiliki karakteristik umum daerah agraris, dimana sebagian besar wilayahnya digunakan sebagai lahan pertanian. Di sisi lain dengan semakin tumbuh berkembangnya sektor perekonomian di Kabupaten Karanganyar, sektor industri pun juga mulai tumbuh. Hal ini terbukti dengan semakin menjamurnya disektor industri penginapan, "resort" dan perhotelan di Kabupaten Karanganyar. Bahkan tercatatat beberapa hotel berbintang sudah mulai beroperasi, meskipun tidak tersebar merata di semua kecamatan.

Macam - macam bentuk pembangunan yang telah dilaksanakan dan sedang dilaksanakan pada saat ini terutama pembangunan yang bersifat fisik sangat membutuhkan akan ketersediaan lahan. Dalam pemenuhan kebutuhan akan lahan bagi suatu pembangunan merupakan salah satu sebab terjadinya dinamika perubahan penggunaan lahan pada suatu wilayah.

Konversi penggunaan lahan lebih banyak disebabkan oleh faktor-faktor yang saling berpengaruh antara lain pertumbuhan penduduk, pemekaran atau perkembangan suatu daerah perkotaan ke daerah pedesaan dan kebijaksanaan pembangunan pusat atau daerah. Penambahan penduduk baik yang berasal dari penghuni kota itu sendiri maupun arus penduduk yang masuk dari luar kota mengakibatkan bertambahnya perumahan-perumahan yang berarti berkurangnya lahan kosong.

Sebagai daerah yang menjadi sasaran kegiatan pembangunan, daerah pegunungan lawu di Kabupaten Karanganyar mendapat perhatian yang besar terutama sebagai akibat ekspansi kota ke wilayah pinggiran kota seperti semakin banyaknya pembangunan villa -- villa atau penginapan, cottage, hotel dan losmen yang tidak memperhatikan tata ruang, setelah itu masih banyak adanya pembangunan yang tidak memperhatikan atau tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, serta adanya perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi daerah industri, perdagangan, pemukiman, perubahan hutan lindung menjadi hutan produksi, perubahan hutan lindung menjadi taman hutan raya. Sehingga pembangunan di daerah pegunungan lawu tersebut mengarah pada daerah yang merupakan daerah tangkapan air yang berakibat pada perubahan penggunaan lahan, demografi, keseimbangan lingkungan serta keseimbangan tata guna lahan dengan kondisi sosial masyarakat didaerah pinggiran.

Terbatasnya ketersediaan akan lahan diperkotaan serta semakin besarnya tingkat kebutuhan akan lahan menyebabkan konflik antara berbagai jenis kepentingan dalam penggunaan lahan, sehingga pada akhirnya salah satu atau lebih kepentingan yang ada akan dihilangkan atau penggunaan lahan yang direncanakan akan menempati ruang dan proporsi yang tidak semestinya.

Dengan banyaknya bangunan yang berdiri di area lereng gunung lawu seperti villa - villa atau penginapan, cottage, hotel dan losmen yang hanya di gunakan untuk tempat bersinggah atau berteduh saat berlibur di Gunung Lawu tentu saja membutuhkan lahan yang tidak sedikit, sehingga muncul adanya penebangan hutan di daerah penyangga air yang berakibat timbulnya sedimentasi sungai dan waduk serta timbulnya tanah longsor. Hal ini bukan terjadi karena ketidaktahuan pemerintah, tetapi karena kondisi ekonomi masyarakat sekitar yang masih memerlukan perhatian yang cukup. Sehingga mereka terpaksa menjual lahan - lahan mereka yang sebelumnya mereka gunakan untuk area pertanian di jual untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.

Lahan yang di jual itulah yang sekarang menjadi villa - villa atau penginapan, cottage, hotel dan losmen yang berdiri di area gunung Lawu. Jika fenomena konversi fungsi lahan pertanian untuk pembangunan villa - villa atau penginapan, cottage, hotel dan losmen terus terjadi secara tak terkendali, maka hal ini akan menjadi masalah yang tidak hanya berpengaruh bagi masyarakat tetapi juga berpengaruh kepada lingkungan.

Selain itu, penyebab lain munculnya isu penyalahgunaan lahan ini juga di pengaruhi oleh beberapa faktor, seperti mudahnya untuk memperoleh perizinan peruntukan penggunaan lahan untuk berbagai usaha atau kegiatan, pengawasan pembangunan yang tidak sesuai dengan tata ruang yang masih sangat kurang, serta baik masyarakat maupun investor tidak pernah mempermaslahkan adanya perubahan lahan karena adanya kesepakan bersama antara pengusaha dengan pemilik lahan maupun warga sekitar.

Dalam melaksanakan penanganan isu lingkungan atau kasus penyalahgunaan lahan yang ada tersebut akan dilakukan pembangunan yang dilaksanakan dengan tetap berwawasan lingkungan dan harus diatur serta direncanakan dengan baik sesuai dengan keadaan dan potensi yang dimiliki wilayah pegunungan lawu di Kabupaten Karanganyar, maka dari itu diperlukan suatu rencana pembangunan dalam bentuk kebijaksaan pemerintah daerah dalam mengatur segala bentuk pembangunan yang dilakukan.

Selain itu pemerintah daerah juga bisa  melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan lingkungan hidup, mensosialisasikan tentang manfaat tata ruang dan bahanya bila menyalahi tata ruang yang telah ditetapkan, melakukan koordinasi dengan instansi terkait sehubungan dengan permasalahan tata ruang, memperketat perizinan terutama dalam perizinan peruntukan penggunaan tanah atau lahan, menghimbau kepada pengusaha dan masyarakat untuk melakukan kegiatan usahanya sesuai dengan tata ruang yang telah di tetapkan oleh pemerintah daerah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun