Mohon tunggu...
Ilham Nasrullah
Ilham Nasrullah Mohon Tunggu... Penulis - Muhammad Ilham Nasrullah

vousmevoyez

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Perjalanan di Lorong-lorong Kecil

7 Agustus 2020   07:45 Diperbarui: 7 Agustus 2020   07:34 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siang itu aku tidak memiliki rencana apapun, sebenarnya. Aku membayangkan diri ini terbaring di atas kasur seharian dengan menikmati beberapa buku yang tak kunjung usai kuselesaikan, dan juga beberapa cemilan sebagai pelengkap kopi hitam kesukaanku. 

Aroma pagi itu membahagiakan seperti biasanya. Aroma kamarku dengan berpuluh-puluh buku, kopi, dan cemilan lainnya. Singkat cerita, aku mendapati pesan masuk di gawai ku siang itu.

"Ayo segera bersiap, kita akan menuju Blitar siang ini" ajakan dari seorang sahabat. 

Aku tidak langsung mengiyakan ajakan dari sahabatku itu. Terlebih, aku meragukan ajakan yang bernada seolah hanya sekadar ajakan.

"Ah, serius kau?" jawabku.

"Iya, serius. Aku sudah bersiap ini. Kita dengan sahabat lain akan mengunjungi salahsatu senior kita yang sedang berada di Blitar."

Aku segera bersiap. Karena nadanya begitu meyakinkan, setelahnya. Ya. Selepas aku video call, dan menananyakan kebenaran ajakan tersebut kepada sahabat-sahabatku yang lain.

Perjalanan pulang-pergi Malang-Blitar, munggah nang Pujon mudun nang Panjen... Aku pikir memang begitu dekat. Sebab aku pernah menanyakan jarak tembuh perjalanan itu kepada salah seorang kerabat, sahabat kira-kira memakan waktu 2,5 jam perjalanan dengan jarak tempuh 53 km (setelah aku lihat di peta digital). 

Aku bilang kepada salah seorang sahabat ketika sudah berada di Blitar, tepatnya alun-alun kota Blitar seperti ini, 'ternyata idek, ya' lalu, temen ku bilang, 'iya bagimu, am' disitu aku sadar, kalo kita ga selamanya dapat memandang semuanya sama! Tapi, ini bukan inti perihal apa yang ingin kudeskripsikan disini. 

Perjalanan, melewati antah-berantah, menandai bumi, katanya, menyambung rasa, menikmati hidup. Begitu kiranya beberapa poin yang sempat bermunculan di benakku selama dalam perjalanan. Karena, aku begitu suka dengan pertemuan-pertemuan baru. Berikut alam dan orang-orang baru, suasana baru, pengalaman baru! 

Aku sering berdiam sejenak memikirkan hal itu begitu terasa menikmatkan. Ya. Pemahaman kita berasa dimanjakan, gitu. Aku berasa mendapatkan pemahaman baru dari berbagai sudut pandang. Itung-itung... ini sebagai latihan bagitu, kelak, bila berada di suatu tempat asing, aku telah memiliki kemampuan berbaur, menjadi satu dengan masyarakat, berdamai, adil, sejahtera. Cukup sederhana memang, tapi begitu adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun