Mohon tunggu...
INA X THE JOURNALISM
INA X THE JOURNALISM Mohon Tunggu... Jurnalis - The Journalism

1th

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Suku Minangkabau: Lahirnya Para Bapak Bangsa Indonesia

13 Maret 2023   12:39 Diperbarui: 17 Januari 2024   18:18 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
THE JOURNALISM 2023

Suku Minangkabau atau yang kerap dikenal dengan suku Minang terletak di Pulau Sumatera, Sumatera Barat, Indonesia. Minangkabau yang terkenal dengan perantauannya karena itu dianggap cara ideal untuk mencapai kesuksesan dan kematangan. Tak salah jikalau bapak-bapak pendiri bangsa Indonesia hasil didikan dari Minangkabau. Bahkan presiden Indonesia ke-1 Soekarno pernah mengutarakan "Bekerja bak orang Jawa, bicara bak orang Batak, berpikir bak orang Minang." kenapa orang Minangkabau sempat diucapkan olehnya, karena Soekarno kagum dengan orang-orang Minangkabau yang haus akan ilmu, pintar, intelektual, dan pastinya kritis.

Siapa sajakah itu:

1. Sutan Malaka

Ibrahim bergelar Datuk Sutan Malaka atau yang kerap disapa Tan Malaka lahir di Pandam Gadang, Suliki, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Indonesia. Tan Malaka yang memang didesain oleh tuhan untuk terlahir sebagai pejuang revolusioner dan pintar, yang dimana Tan Malaka sudah bisa mendesain dan memberi konsep tentang arah bangsa ini kedepannya. Buku ("Naar de Republiek Indonesia" terbit tahun 1925) yang ditulis olehnya, tentang "menuju Republik Indonesia." Yang dimana kelak akan menjadi inspirasi Soekarno-Hatta dalam membentuk sebuah negara Republik Indonesia tepatnya pada hari kemerdekaan tahun 1945. Sejak saat itu Tan Malaka dijuluki sebagai "Bapak Republik Indonesia." dan layak menyandang sebagai "Bapak Bangsa Indonesia." atas kontribusinya yang besar terhadap bangsa Indonesia;

2. Mohammad Hatta

Mohammad Hatta atau kerap disapa Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Hatta menyandang sebagai bapak pendiri bangsa Indonesia, karena kontribusinya besar dalam memerdekakan Indonesia, dan ia menempati sebagai wakil presiden Republik Indonesia ke-1 bersama presidennya yakni Soekarno. Selain piawai dalam berpolitik, Hatta juga piawai dalam urusan ekonomi, wajar ia menyandang sebagai bapak koperasi;

3. Mohammad Yamin

Mohammad Yamin atau kerap disapa Moh. Yamin lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat, Indonesia. Kontribusi Moh. Yamin terhadap bangsa Indonesia dimulai sejak menyusun berbagai persiapan menuju kemerdekaan seperti menjadi anggota BPUPKI, PPKI, Panitia Sembilan, serta ikut juga merancang rumusan pembukaan UUD 1945, Moh. Yamin juga mengusulkan rumusan dasar negara melalui pidatonya pada 29 Mei 1945, ia mengusulkan lima asas dasar negara Indonesia, sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Gagasan lima asas dasar negara tersebut kemudian disampaikan secara tertulis olehnya, yakni: Ketuhan Yang Maha Esa, Kebangsaan Persatuan Indonesia, Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Itulah gagasan dari Moh. Yamin yang beberapa diambil dan direvisi untuk dijadikan rumusan dasar negara dalam UUD 1945, yang pada saat itu Moh. Yamin sedang berunding dengan Soekarno, dan Soepomo;

4. Sutan Sjahrir

Sutan Sjahrir atau kerap disapa Sjahrir lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat, Indonesia. Tidak lengkap rasanya kalau ada Soekano-hatta tetapi tidak ada Sjahrir disitu, yap Sjahrir lah yang meng-arsitek dibalik layar kemerdekaan Indonesia. Sjahrir yang dijuluki "Bung kecil"dimana ia ingin Indonesia benar-benar merdeka 100% diatas kaki bangsanya sendiri tanpa berunding dengan negara-negara penjajah. Sjahrir dan Tan Malaka yang terus menerus mendesak Soekarno-Hatta agar secepatnya memerdekakan Indonesia, tetapi keinginan tersebut selalu dijawab Soekarno-Hatta dengan "Nanti...nanti..." Sjahrir yang ingin memerdekakan Indonesia membuat perjanjian dengan Soekarno tepatnya pada tanggal 15 Agustus 1945 yang berakhir gagal karena puncak ketegangan pemuda-pemuda Indonesia yang menculik Soekarno-Hatta, dengan kejadian itu Sjahrir marah besar karena berani-beraninya menculik tokoh sentral tersebut. Tetapi pada saat itu Soekarno-Hatta dijemput kembali oleh Ahmad Subardjo pada 16 Agustus 1945, agar segera memerdekakan Indonesia di rumah Tadashi Maeda, Menteng, Jakarta, Indonesia. Tepatnya pada keesokan harinya 17 Agustus 1945 yang akhirnya diproklamasikan. Peran lebih besar Sjahrir tepatnya setelah Indonesia merdeka yang dimana ia mempunyai PR agar Indonesia mendapat pengakuan secara internasional, Jadi kalau bukan Sjahrir, Indonesia mungkin gak pernah kepikiran untuk maju lewat jalan diplomasi dan perundingan. Jikalau bukan karena kecerdikan Sjahrir juga, dukungan dunia internasional tidak akan sederas itu untuk membela Indonesia di Konferensi Meja Bundar Den Haag, Amsterdam, belanda ;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun