Mohon tunggu...
Ila RokhmatulFanani
Ila RokhmatulFanani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

PIAUD UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Alat Permainan Edukatif Menurut para Ahli

26 September 2021   20:10 Diperbarui: 26 September 2021   20:51 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam setiap proses bermain pasti aterdapat beberapa tujuan di dalamnya. Misalnya seperti ketika bermain sambung kata maka tujuan yang hendak dicapai adalah kesenangan dan aspek perkembangan bahasa serta kognitif anak. 

Menyikapi hal tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam bermain anak tidak hanya mencari kesenangan semata tapi juga bertujuan untuk mencapai berbagai aspek perkembangan anak seperti nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni. 

Maka dari itu sebagai orang dewasa yang telah mengetahui beberapa tujuan diatas harus mampu memfasilitasi serta mendampingi anak untuk dapat menggapai tujuannya.

Setiap model bermain dan permainan pasti memiliki sasarannya masing-masing untuk mencapai aspek perkembangan tertentu. Ada yang sasarannya adalah untuk mengembangkan aspek bahasanya, ada yang sasarannya adalah untuk mengembangkan aspek kognitifnya, begitu pun selanjutnya. 

Maka yang harus dipahami terlebih dahulu sebelum memberikan permainan ada anak adalah kebutuhan apa yang anak butuhkan, aspek perkembangan apa yang masih belum mampu dicapai anak. Melalui bermain anak akan dengan mudah mencapai tujuan perkembangan berbagai aspek tersebut.

Beberapa tokoh ahli pun banyak yang memiliki berbagai konsep alat permainan edukatif  yang masing-masing konsepnya memiliki tujuan aspek perkembangannya tersendiri. Berikut adalah beberapa tokoh yang memiliki konsep mengenai alat permainan edukatif :

1. Montessori

Montessori memiliki nama panjang Maria Montessori ini lahir pada 31 Maret 1870 di Italia. Beliau adalah seorang pendidik, dokter sekaligus ilmuwan yang tinggal dan besar di Italia. Montessori mengembangkan metode mendidik anak-anak dengan memberi mereka kebebasan untuk melakukan aktivitas dan mengatur acara sehari-hari. Metode ini kemudian dikenal dengan metode Montessori.

Metode ini menekankan pentingnya menyesuaikan lingkungan belajar anak dengan tingkat perkembangannya dan peran aktivitas fisik dalam asimilasi konsep akademik dan keterampilan praktis. 

Fitur lainnya adalah penggunaan alat belajar mandiri (self correction) untuk memperkenalkan berbagai konsep. Dalam mengggunakan metode Montessori penataan ruang kelas juga harus memperhatikan kenyamanan, keamanan, serta disesuaikan dengan kondisi anak-anak.

Perkembangan metode Montessori ini juga membuat beliau berinovasi untuk menciptakan alat peraga dalam mengajar berupa berbagai  alat permainan edukatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun