Mohon tunggu...
Mushadi Iksan
Mushadi Iksan Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Guru Matematika pada Sekolah Indonesia Moskow

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bersekolah di Luar Negeri

28 November 2017   21:20 Diperbarui: 28 November 2017   21:52 2191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Masalah lain yang menyangkut administrasi adalah adanya benturan dengan aturan daerah di Indonesia, di mana pengelolaan pendidikan (sekolah) saat ini berada di bawah wewenang walikota/bupati untuk jenjang SD dan SMP, serta gubernur untuk jenjang SMA/SMK. 

Dampak dari wewenang ini adalah tidak setiap siswa yang pindah dari SILN langsung bisa diterima di sekolah yang dituju, walaupun sekolah tersebut dekat dengan domisili siswa, hal ini dikarenakan setiap daerah menerapkan aturan yang berbeda, misalnya ada sekolah yang tidak menerima pindahan di pertengahan semester atau tahun pelajaran karena terkait dengan pembiayaan sekolah yang berasal dari APBD (sekolah gratis).

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Untuk mengatasi hal tersebut, SILN harus fleksibel tanpa mengorbankan kepentingan siswa. Perlu digarisbawahi pula bahwa dalam kasus-kasus di atas tidak ada solusi tunggal, karena keputusan yang diambil sebagai solusi adalah menyesuaikan dengan masalah yang dihadapi siswa. Salah satu solusi adalah dengan menerapkan pola pembelajaran jarak jauh untuk siswa yang terlanjur kembali ke tanah air tetapi belum mendapatkan sekolah.

Sementara, di sisi siswa sendiri juga tidak lepas dari masalah, terutama menyangkut masalah adaptasi dengan lingkungan yang baru. Untuk sekolah lokal dan internasional sangat jelas ada di masalah bahasa, terutama untuk yang tinggal di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi, di Russia misalnya. 

Selain bahasa juga budaya, termasuk cara bergaul dengan teman dan guru. Selain itu, untuk siswa yang belajar di SILN ada "tuntutan" lain, yaitu membantu KBRI dalam hal diplomasi budaya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Hubungan bilateral 2 negara seringkali melibatkan aspek budaya, selain aspek ekonomi, politik dll. Untuk itulah, kurikulum SILN diperkaya dengan materi-materi seni dan budaya, seperti seni tari dan pencak silat. Hampir di setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh KBRI, para siswa SILN pasti terlibat, misalnya untuk menampilkan tari dan lagu-lagu daerah. 

Demikian juga jika ada undangan dari kedutaan negara lain atau dari negara bersangkutan, biasanya siswa SILN diminta untuk tampil. Di sini peranan guru dalam mengemas materi pelajaran sangat vital, sehingga siswa tetap dapat menyerap materi pelajaran sesuai tuntutan kurikulum dan di sisi lain juga bisa berpartisipasi untuk membantu KBRI.

Namun demikian sekolah di luar negeri, lepas dari apa jenis sekolahnya, tentu memiliki nilai tambah tersendiri. Paling tidak dari sisi fasilitas biasanya lebih baik dari pada fasilitas yang dimiliki oleh rata-rata sekolah di Indonesia, terutama sekolah-sekolah yang terletak di pinggiran.

Dari uraian di atas, terlihat bahwa bersekolah di luar negeri tidaklah sesederhana yang terlihat, tetapi juga membawa beban yang cukup berat. Seorang siswa harus mampu menyerap materi sesuai tuntutan kurikulum. Di sisi lain, seorang siswa juga harus mampu membawa nama Indonesia di luar negeri.

Demikian catatan singkat tentang suka duka bersekolah di luar negeri, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang sekolah di luar negeri.

*) Guru Sekolah Indonesia Moskow

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun