Hampir setahun saya bergabung dengan Kompasiana. Sebelumnya saya adalah pengguna aktif multiply yang sering mengirimkan artikel di sana. Dengan hancurnya Multiply pada Mei 2013 kemarin, saya memutuskan bergabung dengan Kompasiana.
Kompasiana memang juara. Saya banyak belajar dari sini. Saya banyak belajar dari Kompasianer lainnya. Saya rasa rugi kalau tidak memiliki akun Kompasiana dan tidak rajin membuat artikel. Apalagi setelah membaca buku Kompasiana: Etalase Warga Biasa karya Mas Pepih Nugraha, saya semakin yakin Kompasiana merupakan wadah terbaik bagi kita. Wadah rakyat Indonesia untuk menyatukan berbagai pikiran, membangun komunitas positif, dan tentunya ikut andil untuk memajukan negara ini.
Hanya saja ada satu hal yang masih mengganjal saya. Tak lain dan tak bukan tidak adanya kanal sains dalam Kompasiana. Kita tahu kanal-kanal di Kompasiana cukup banyak. Bagi yang ingin mengetahui berita up to date ada kanal berita. Bagi yang gemar mengikuti perkembangan politik yang semakin ruwet, ada kanal politik. Pemerhati masalah sosial seperti sejarah dan sosbud ada kanal Humaniora. Analis ekonomi dapat menyampaikan gagasannya di kanal ekonomi. Penggila olahraga bisa menyalurkan euforianya di kanal olahraga. Ingin menulis tentang gaya hidup ada tempatnya di Lifestyle. Jika ingin berkonsultasi kesehatan ada kanal kesehatan yang banyak diisi oleh dokter-dokter handal. Penggemar sastra memilki kanal Fiksiana yang sangat ramai dan hidup. Demikian pula penggila teknologi yang memiliki kanal Teknologi. Semua memiliki kanal masing-masing.
Pertanyannya, di manakah tempat para penggila sains? Di manakah tempat para pemerhati bidang Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi, dll? Penggila sains sendiri merupakan orang-orang yang memiliki minat khusus terhadap penelitian sains. Orang-orang seperti ini cukup banyak. Jika ada seorang Kompasianer ingin mempublikasikan ide, gagasan, dan pemikirannya tentang sains, saya rasa cukup sulit untuk memasukkan rubril artikelnya. Jika ditempatkan di rubrik edukasi sepertinya tidak terlalu klop karena yang dibicarakan tentang penelitian sains, bukan tentang pendidikan sains. Jika dimasukkan kesehatan, mungkin sedikit nyambung tapi tidak semua artikel sains bertema kesehatan. Jika dimasukkan ke dalam green juga tidak semua artikel sains bertema lingkungan.
Saya sendiri memasukkan artikel sains yang saya tulis ke dalam rubrik terapan yang masuk kanal teknologi. Memang cukup nyambung dan banyak artikel sains para Kompasianer yang dimasukkan di sana. Tapi jika diperhatikan lagi, artikel-artikel tentang sains tersebut bercampur dengan artikel di bidang teknologi. Karena judulnya terapan maka artikel teknologi terapan yang mendominasi. Artikel tentang penelitian sains sendiri, yang masih dalam tahap riset dan belum diterapkan dengan luas sangat sedikit yang menulis. Padahal riset-riset tentang sains sangat banyak dan cukup berprospek untuk diterapkan.
[caption id="attachment_289045" align="aligncenter" width="250" caption="Riset tentang Nanopartikel yang Cukup Menarik dibahas di Kompasiana"]
Adanya rubrik tentang sains sendiri menurut saya cukup penting. Dengan adanya rubrik tersebut dapat menarik para peneliti dan pemerhati di bidang sains untuk ikut meramaikan Kompasiana. Akan banyak artikel di bidang sains yang juga dapat dibaca oleh kalangan luas. Selain itu, para Kompasianer yang senang menggeluti penelitian tentang sains dapat juga berinterkasi, memantau penelitian yang sedang hangat, atau juga belajar mempublikasikan hasil penelitiannya dengan bahasa sederhana. Alangkah baiknya jika ada rubrik sains. Akan lebih mudah untuk mengikuti artikel-artikel yang bertema sains.
Semoga saja pengelola Kompasiana dapat berkenan mempertimbangakan hal ini. Karena selain diisi para Kompasianer yang tertarik di bidang ilmu sosial, Kompasiana ini sebenarnya dapat diisi juga dengan penikmat ilmu alam. Tidak hanya itu, diskusi tentang perkembangan sains akan lebih hidup dan ujung-ujungnya juga turut meningkatkan pengetahuan sains di negara ini.
Sekian. Mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan. Salam.
Sumber gambar:
kompasiana.com
