Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Rela Menempuh Jarak 25 Km dan Menembus Sekat PPKM Demi Bisa Ikut Vaksin

14 Juli 2021   08:30 Diperbarui: 14 Juli 2021   15:31 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menunggu antrean dengan tertib. Dokumen Pribadi

Mereka juga menjelaskan jika ada gejala pascavaksin yang berbahaya seperti demam tinggi, maka kami bisa menghubungi nomor yang diberikan atau ke UGD terdekat. Mungkin jikalau ada gejala -- semoga saja tidak -- saya lebih baik menghubungi nomor tersebut.

Petugas yang memverifikasi data cukup banyak. Dokumen Pribadi
Petugas yang memverifikasi data cukup banyak. Dokumen Pribadi
Saya pun bisa pulang setelah mendapat kartu vaksin sementara dan jadwal vaksin selanjutnya. Hanya terasa sedikit nyeri saat saya menyetir. Saya pun tak berani memacu kendaraan cukup kencang. Setelah sampai di perbatasan kota dan kabupaten, beberapa petugas pun menghalangi pengguna jalan untuk masuk.

Berhasil lolos dari penyekatan PPKM. Dokumen Pribadi
Berhasil lolos dari penyekatan PPKM. Dokumen Pribadi
Beberapa pengendara motor harus gigit jari karena tidak diperkenankan masuk. Mereka mau tak mau harus mencari jalan tikus untuk mencapai tujuan mereka. Ketika giliran saya ditanya, saya pun segera mengeluarkan jurus sakti berupa kartu vaksin sementara. Saya pun berkata kepada mereka:

"Pak, saya habis pulang vaksin dari Lawang. Rumah saya di Malang Kota. Saya butuh segera istirahat. Tangan saya sudah nyeri. Masak saya saya harus cari jalan tikus lagi?"

Tanpa banyak ba-bi-bu, mereka pun mengizinkan saya untuk melewati pintu perbatasan angker tersebut. Saya amat lega dan memacu kendaraan lagi. Saya bahagia sambil membayangkan seperti Miss Universe yang sedang homecoming di karpet merah dan berteriak:

Welcome to Indonesia.

Meski, dalam lubuk hati paling dalam saya merasa tidak enak dengan rekan atau siapa pun yang masih kelimpungan mencari tempat vaksin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun