Nongkrong di kafe dengan banyak orang kini tak lagi menjadi prioritas. Yang dibutuhkan adalah duduk bersama dengan rekan sefrekuensi yang nyaman untuk melakukan curhat bersama.
Kafe bukan satu-satunya tempat yang nyaman untuk curhat. Kebisingan dan probabilitas untuk didengar oleh orang lain di sekitar adalah alasan utamanya.Â
Privasi yang tetap terjaga menjadi salah satu hal yang menjadi dasar seseorang yang sudah masuk ke usia kepala 3 memilih tempat selain kafe untuk bersantai dan bercerita.
Maka, rumah teman adalah salah satu pilihan. Nongkrong pun beralih ke rumah teman sambil ditemani makanan kesukaan. Memasak dan mengorder makanan dari ojek daring pun menjadi pilihan.Â
Memesan kopi kekinian yang kini makin marak juga jadi substitusi untuk nongkrong di rumah. Terlebih, memasuki usia kepala 3, ada saja hobi baru yang bisa ditekuni, salah satunya adalah merawat tanaman dan ikan hias.
Ada beberapa rekan yang menyulap ruangan di sekitar rumahnya menjadi taman mini. Di sana, tersedia  beberapa meja dan kursi yang bisa digunakan untuk nongkrong.Â
Kami biasanya nongkrong di sana jika akhir pekan dan tidak ingin pergi ke kafe. Kami memesan makanan dan minuman sambil bercengkrama dan membahas beban hidup yang tiada akhir.
Jika sedang ingin suasana baru, maka staycation di sebuah penginapan juga menjadi pilihan. Selain privasi yang terjaga, nongkrong juga bisa dilakukan sambil menikmati suasana di sekitar hotel yang tak terlalu ramai. Waktu yang cukup panjang bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk saling berbagi dan bercerita.
Beliau menjelaskan mengenai seni istirahat, ketika kita masih saja berkutat dengan berbagai kegiatan pada saat seharusnya sedang istirahat.Â