Hari pertama masuk sekolah adalah hari yang saya nanti sekaligus yang saya hindari ketika masih mengajar dulu.
Jujur, siapa sih yang tidak suka liburan? Pasti mengakhiri hari libur adalah hal yang sangat sulit. Belum lagi, jika libur sekolah biasanya berlangsung lama. Bisa 2 minggu atau lebih. Melangkahkan kaki untuk memulai tugas pada ajaran baru sungguh berat.
Namun, rasa berat itu seakan sirna ketika ada rasa kangen akan suasana sekolah. Saking lamanya jalan-jalan, kadang saya sampai lupa lho bahwa saat itu tugas saya masih seorang guru yang harus mengajar di depan kelas.Â
Bagaimana tidak lupa, selama 2 minggu, seluruh waktu saya habiskan untuk naik kereta api, tidur di hostel, kuliner di kota lain, dan pastinya bertemu rekan traveling baru dari berbagai daerah.
Liburan telah usai. Itu yang kemudian saya tanamkan di otak saya. Ternyata, saat di sekolah, tidak hanya saya saja yang merasakannya. Hampir semua guru pun berujar kok cepat sekali ya liburan berlalu.Â
Ada yang cerita belum selesai menata dapurnya. Ada yang masih terasa hawa liburan, dan lain sebagainya. Untunglah, kebijakan Kepala Sekolah benar-benar arif dan bijaksana. Hampir setiap tahun, hari pertama sekolah tidak diisi dengan kegiatan belajar mengajar. Melainkan, perkenalan dengan suasana lingkungan baru.
Apel pagi tentunya. Apel yang pertama kali diikuti oleh siswa kelas 1 dengan segala ke-uwu-annya. Saya senang melihat wajah-wajah mereka. Dengan beberapa guru, biasanya saya mengghibah siapa saja calon-calon siswa yang ndablek dan akan berulah di kemudian hari.
Kegiatan ini berlangsung setiap apel pertama masuk sekolah. Saya sering ngakak dengan insting dari guru-guru senior yang bisa menebak mereka yang memiliki karakter seperti ini.Â
Dari tatapan atau pun gerak tubuh, mereka bisa menemukan bibit-bibit ndablek dalam kumpulan anak-anak kelas 1. Dan itu sering terbukti benar. Beberapa hari atau minggu sudah terlihat siapa saja yang membuat ulah.
Mulai senang menggedor jendela, memetik bunga dan membuangnya ke lantai, atau bahkan suka memukul temannya. Hari pertama masuk sekolah biasanya digunakan sebagai alarm dari guru senior yang memiliki insting ini. Biasanya, saat santai di ruang guru, mereka membicarakan sosok-sosok seperti ini.