Beberapa hari yang lalu, saya menemukan dua hal yang saling berlawanan mengenai makna berbagi. Sebuah berita mengenai seorang bupati yang seolah terlalu menonjolkan diri saat berbagi, dan sebuah utasan yang cukup mengocok perut tetapi bermakna dalam. Utasan tersebut mengenai perbandingan antara berbagi kepada sesama dengan kegiatan (maaf) cebok saat buang air.
Fenomena pertama tentu sudah banyak yang menyinggungnya. Sedangkan, fenomena yang kedua cukup menggelitik untuk didalami. Apa alasan orang tersebut berkata bahwa berbagi sama dengan kegiatan cebok?
Ternyata, kegiatan berbagi adalah kegiatan yang berhubungan dengan ranah privasi. Tidak perlu banyak diketahui dan diumumkan kepada khalayak. Berbagai semata-mata connecting happiness. Menghubungkan kebahagiaan antara diri kita dengan orang lain.
Lalu, mana yang menjadi patokan saya dalam berbagi ini?
Saya memilih di antara keduanya. Kadang, saya ingin kegiatan berbagi yang saya lakukan diketahui oleh orang lain. Namun di satu sisi, ada kalanya saya ingin melakukannya dengan sembunyi-sembunyi.
Saya juga tetap berprinsip bahwa sesungguhnya dengan berbagi, kita akan terhubung dengan orang lain. Ketika kita terhubung melalui bantuan yang kita berikan, maka kita akan mendapatkan kebahagiaan itu sendiri. Itulah makna dari sharing is connecting happiness.
Beberapa kegiatan berbagi yang saya lakukan kadang secara spontan saja. Semisal, ketika saya melewati sebuah jalan dan ada bapak tua yang berdagang, jika membawa uang lebih akan saya beli dagangannya. Seremeh apapun. Entah makanan, sapu, mainan, dan lain sebagainya.Â
Sedekah yang saya lakukan berupa tidak meminta uang kembalian barang seribu dua ribu. Sederhana saja tetapi yang terpenting bisa rutin. Saya yakin jika kita membeli barang dagangan mereka, maka pastilah kebahagiaan itu menjalar kepada mereka.

Secara acak, jika tak banyak donatur yang membantu donasi terbuka tersebut, maka kemungkinan besar akan saya berikan sebagian rezeki saya.
Namun, arti berbagi dan sedekah bagi saya yang paling utama adalah kepada orang di sekitar saya. Bisa saudara atau pun tetangga.