Kualitas ponsel yang beragam juga membuat banyak aplikasi yang harusnya bisa mendukung pembelajaran tidak dimiliki oleh beberapa siswa. Aplikasi pembacaan file Microsoft Word adalah salah satu aplikasi penting yang tak banyak dimiliki siswa. Mereka hanya memiliki aplikasi pembacaan pdf. Jadi, mau tak mau, ketika ada guru mereka memberikan soal dalam bentuk Microsoft Word, mereka harus menginstal aplikasi pembacaannya. Dan malangnya, tidak semua mampu melakukan hal ini. Akhirnya, saya meminta mereka mengirim file tersebut ke tentor untuk diubah ke pdf atau difoto.
Memang, ada beberapa guru yang sudah melakukan pembelajaran dengan google classroom. Ini tentu cukup memudahkan. Namun lagi-lagi, mengingat tidak semua guru mampu melakukannya dan waktu libur yang mendadak, banyak dari mereka yang akhirnya memberikan tugas sekenanya. Yang penting ada tugas dan bisa dikumpulkan.
Inilah yang menjadi perbaikan saat pembelajaran virtual. Kami sendiri baru akan menggunakan Google Classroom pada awal pekan depan mengingat waktu yang amat terbatas. Bagi saya, ini lebih efektif dibandingkan dengan mengoreksi jawaban siswa satu per satu.
Walau susah, tetapi saya masih yakin para siswa mampu melakukan pembelajaran virtual ini dengan baik. Dukungan orang tua sangat diperlukan. Kami juga memantau kegiatan belajar mereka selama masa karantina ini. Meski demikian, secara pribadi, saya lebih senang mengajar secara langsung lantaran  materi pelajaran dapat tersampaikan dengan cukup baik.
Maka, semoga wabah ini segera berakhir dan kita semua kembali beraktivitas normal.Â
Sudah mulai pukul 08.00, saya mulai les virtual dulu ya.
Salam