Walau belum ada kasus penularan virus covid-19 melalui barang pos dan ekspedisi yang ditemukan, langkah antisipasi memang perlu dilakukan. Pihak China Post yang memiliki otoritas pengiriman jasa pos dan ekspedisi telah meyakinkan bahwa seluruh kantor pos di China beserta kendaraan untuk mengangkut barang akan selalu dibersihkan dengan disinfektan. Demikian juga para pegawai yang bekerja di sana.
Untuk memaksimalkan pencegahan penyebaran virus ini, pengiriman pos kilat tidak akan melalui metode tatap muka. Kemungkinan, pihak jasa pos akan memberi tahu penerima paket agar bersiap menerima paket yang akan diletakkan di depan rumahnya. Apalagi, beberapa kota di China sedang mengalami isolasi akibat persebaran penyakit ini.
Negara lain boleh membatasi kiriman barang dari dan negeri China. Namun, negara itu masih bersikukuh bahwa kiriman pos dan ekspedisi yang melalui negaranya masih aman-aman saja. Pihak pos China masih yakin jika tak akan terjadi penularan virus covid-19 pada benda mati terutama benda pos.
Keyakinan China ini membuat pengiriman pos dan ekspedisi masih tetap berlangsung termasuk pula ke Indonesia. Meski demikian, Kemenkominfo memberikan peringatan agar penyedia jasa pos di Indonesia memperhatikan dengan betul barang yang datang dari China. Standar operasi yang sesuai harus diterapkan.Â
Penerimaan dan pengiriman barang yang telah dilarang juga harus dipatuhi. Tak hanya itu, penyedia pos juga harus segera melaporkan jika ada barang yang diduga menjadi media pembawa virus covid-19 kepada bea dan cukai dan instansi lainnya. Ini semua bermuara pada pencegahan penularan virus covid-19 ke Indonesia.
Sampai saat ini memang belum ada kasus pasien positif virus covid-19 di Indonesia. Meski demikian, kewaspadaan terhadap penularan penyakit ini dari barang pos dan ekspedisi memang harus ditingkatkan. Alasan utamanya tak lain China menjadi negara yang cukup banyak mengirimkan barangnya ke Indonesia. Hampir semua lini kehidupan bangsa Indonesia menggunakan pasokan barang dari China.Â
Banyak transkasi jual beli daring yang menjual barang dari China terutama melalui marketplace. Walau sulit, dengan merebaknya penyebaran virus ini yang seakan tak terkendali, lebih baik menunda dulu pembelian barang dari China jika tidak terlalu penting sampai wabah ini bisa hilang dari peredaran.
Salam. Â Â
Sumber: