Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Aplikasi Pemesanan Tiket KA Lokal yang Bermasalah

16 Februari 2019   09:06 Diperbarui: 16 Februari 2019   09:16 1805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta Api Prameks. - Dokpri

Sejak awal Februari 2019, sebuah kabar gembira didapat oleh para penumpang setia Kereta Api (KA) Prambanan Ekspres (Prameks).

Tiket KA Lokal yang melayani perjalanan dari Stasiun Kutoarjo menuju Yogyakarta hingga ke Solo dan sebaliknya tersebut kini dapat dipesan melalui aplikasi KAI Access. Sama halnya dengan KA jarak jauh, calon penumpang tak perlu mengantre tiket di stasiun keberangkatan. Prameks merupakan KA Lokal kedua yang dapat dipesan melalui aplikasi tersebut setelah KA Lokal Bandung Raya.

Tiket KA Prambanan Ekspres sudah dapat dipesan mulai 7 hari sebelum keberangkatan. Aturan ini berbeda dengan KA Lokal Bandung Raya yang hanya dapat dipesan pada hari keberangkatan. Tentu, dengan kemudahan ini, calon penumpang akan sangat terbantu. Terutama, bagi mereka yang berdomisili dan bekerja cukup jauh dari stasiun. Mereka yang biasanya penglaju Kutoarjo-Jogja-Solo bisa lebih menghemat waktu untuk bolak-balik dari rumah ke perantauan.

Keputusan PT KAI ini sesungguhnya cukup tepat. Selain untuk meningkatkan kualitas layanan, dari data penumpang yang tercatat tiap tahunnya, penumpang KA Prameks selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 kemarin, KA yang juga berhenti di beberapa stasiun kecil tersebut mengalami kenaikan penumpang hingga 8 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Sosialisasi Pembatasan Pembelian yang Kurang

Tak seperti kereta jarak jauh yang bisa dimanfaatkan untuk pembelian tiket lebih dari satu buah dalam setiap transaksinya, pembelian tiket KA Prameks ini diberi pembatasan. Tiap akun KAI Access (1 ID) hanya bisa membeli 1 tiket per transaksi. Dan, dalam satu hari satu, ID tersebut hanya bisa membeli maksimal 15 kali transaksi.

Pembatasan ini memang bertujuan baik. Jika sebagian besar atau semua tiket dijual melalui aplikasi, maka akan sangat merugikan calon penumpang yang lebih memilih mengantre di stasiun. Calon penumpang yang tidak memiliki aplikasi akan sering kehabisan tiket. Mengingat, KA ini tidak hanya dinikmati oleh para calon penumpang melek teknologi. Banyak yang setia menggunakannya untuk berpindah antara Jogja dan Solo dan membeli tiket di loket.

Sayangnya, pada awal peluncuran aplikasi pemesanan ini, masih terdapat beberapa kelemahan. Terutama, dengan aturan pembatasan pembelian tiket yang belum tersosialisasi dengan baik. Calon penumpang masih dapat membeli lebih dari 1 tiket menggunakan 1 ID. Mereka masih berpikiran bahwa pembelian tiket KA lokal sama dengan KA jarak jauh.

Nyatanya, saat melakukan check in di stasiun pemberangkatan, masalah pelik pun akan mereka hadapi. Mereka akan ditolak oleh petugas keamanan yang biasanya mengecek tiket. Mereka harus membeli tiket di loket lagi dan hanya memperbolehkan satu penumpang yang sesuai dengan ID pembelian untuk masuk ke peron stasiun. Atau, mereka masih diperbolehkan masuk ke peron dan menaiki kereta namun harus membeli tiket di stasiun selanjutnya.

Antrean tiket KA Prambanan Ekspres di Stasiun Lempuyangan. - Dokpri.
Antrean tiket KA Prambanan Ekspres di Stasiun Lempuyangan. - Dokpri.
Kejadian semacam ini dialami oleh salah seorang penumpang satu keluarga yang menggunakan KA Prameks dari Jogja menuju Kutoarjo beberapa hari lalu. Mereka diharuskan membeli tiket lagi karena tiket yang mereka beli menggunakan satu ID. Jelas, kejadian tak mengenakkan pun terjadi. Salah satu anggota keluarga merasa seperti penumpang tak bertiket walau ia sudah membeli tiket sesuai jumlah calon penumpang.

Peluncuran yang Tergesa-gesa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun