Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Asa Warga di Tengah Sunyinya Gelaran Pilkada Kota Malang 2018

27 Juni 2018   20:42 Diperbarui: 28 Juni 2018   08:22 2503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama calon petahana, M. Anton di suatu kesempatan. Banyak yang terkejut dengan kasus korupsi massal yang menjerat sang calon tersebut. - Dokumen Pribadi

Banyak masalah yang harus dibenahi

Sebagai pemimpin sebuah kota besar, tugas sebagai Wali Kota Malang sesungguhnya tidaklah mudah. Selain mengembalikan kepercayaan dari masyarakat kembali, banyak hal yang harus dibenahi. 

Aneka proyek yang terbengkalai akibat skandal korupsi seperti pembangunan Jembatan Kedungkandang yang sampai saat ini menjadi misteri juga harus segera diatasi. Banjir yang menghantam kota ini tiap musim hujan tiba seakan menjadi momok. Bahkan, beberapa tahun terakhir banjir melanda kawasan penting di Kota Malang yang cukup mengganggu aktivitas warga.

Jalan kota yang rusak juga dikeluhkan oleh banyak warga. Apalagi, jalan-jalan tersebut menghubungkan daerah penting seperti wilayah kampus. Jeglongan Sewu, objek wisata yang banyak diplesetkan warga Malang untuk jalan-jalan berlubang semakin banyak. Akun @infomalang dan FP Komunitas Peduli Malang Raya sering menyajikan keluhan tersebut yang semakin hari semakin banyak.

Parkir liar yang mewabah juga tak kalah menghantui warga. Jukir liar yang datang tak dijemput dan  pulang tak diantar menjadi hal sangat menjengkelkan ketika warga hanya sekedar mengambil uang ATM ataupun berbelanja di minimarket yang sebetulnya bebas parkir. 

Masalah parkir ini semakin runyam ketika dugaan korupsi dana parkir yang melibatkan Kabid Parkir Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Syamsul A sebesar 1,5 Milyar rupiah masih diselidiki.


Kondisi kemacetan yang semakin mengerikan juga menjadi masalah. Hampir setiap akhir pekan, keluhan warga seputar kemacetan di simpul-simpul jalan utama. Yang bagi kebanyakan warga cukup mengelus dada, kemacetan ini disebabkan oleh acara-acara seremonial. Acara-acara tersebut banyak yang memakan badan jalan. Padahal, banyak dari rangkaian acara tersebut dilakukan oleh pemerintah kota yang semestinya bisa meminimalisasi dampak dari kemacetan tersebut.

Masalah transportasi umum antara transportasi online dan konvensional juga masih menjadi masalah serius. Masalah pendidikan seperti pelaksanaan program Full day school juga harus diseriusi oleh wali kota baru nanti. Belum lagi masalah lain seperti kesehatan, kriminalitas, pengangguran, dan kemiskinan. 

Pemimpin Baru

Apatisme dan pesimisme warga Kota Malang dalam menyambut gelaran Pilkada kali ini memang menjadi masalah serius. Namun, mau tak mau wali kota baru harus dipilih. 

Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan oleh avemedia dan dirilis oleh Radar Malang, Pasangan Calon Nomor 3 Sutiaji dan Sofyan Edi Jarwoko (SAE) memperoleh kemenangan sebesar 43,37%, disusul pasangan petahan nomor 2, M. Anton-Syamsul sebesar 37,28% dan terakhir pasangan nomor 1, Nanda Gudban dan Wanedi dengan raihan 19,35%. Dari hasil hitung cepat ini, tingkat partisipan warga dalam memilih walikota sebesar 73%. Jumlah yang cukup bagus di tengah segala ketidakpastian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun