Namun, ada sisi lain yang perlu diperhatikan. Tanpa bimbingan langsung, anak bisa meniru teknik yang salah tanpa sadar. Misalnya, posisi tangan yang kurang benar atau cara memukul drum yang terlalu keras. Jika kebiasaan ini dibiarkan, bisa sulit diperbaiki di kemudian hari.
Selain itu, tidak semua anak mampu mengatur waktu dan konsentrasi sendiri. Tanpa arahan dan rutinitas, latihan bisa jadi tidak teratur hasilnya pun tidak maksimal.
Belajar Musik dengan Guru : Terarah dan Personal
Belajar langsung dengan guru musik tetap menjadi cara paling efektif untuk banyak anak, terutama yang masih di tahap awal. Seorang guru bukan hanya mengajarkan teknik, tapi juga memahami karakter, kepribadian, dan gaya belajar setiap murid.
Guru bisa :
Memberi umpan balik langsung saat anak melakukan kesalahan.
Menyusun rencana latihan bertahap sesuai kemampuan anak.
Memberikan motivasi dan dorongan emosional agar anak tidak mudah menyerah.
Mengajarkan disiplin dan tanggung jawab melalui jadwal latihan yang teratur.
Selain itu, interaksi sosial antara guru dan murid juga penting untuk perkembangan mental anak. Mereka belajar menghargai proses, mendengarkan, dan berani tampil. Hal-hal seperti ini tidak bisa didapat dari video daring.
Guru juga bisa menyesuaikan metode mengajar dengan usia dan minat anak. Misalnya, anak usia 7--9 tahun biasanya lebih cocok belajar dengan metode permainan ritme dan lagu pendek, sedangkan anak usia remaja bisa mulai berlatih teknik improvisasi atau teori musik dasar.