Ikom.umsida.ac.id --Â Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikom Umsida) melakukan kunjungan takziah ke rumah korban tragedi runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo.Â
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menjadi wujud nyata empati dan kepedulian sivitas akademika terhadap keluarga santri yang menjadi korban dalam peristiwa memilukan tersebut.
Rombongan Ikom Umsida, yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan laboran, menyambangi rumah duka para santri yang meninggal dunia.Â
Mereka menyampaikan doa, dukungan moral, serta bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan.Â
Selain menyampaikan belasungkawa, rombongan juga meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita dan penuturan dari keluarga korban.Â
Kegiatan ini menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara perguruan tinggi dan masyarakat, serta menanamkan nilai solidaritas dan empati bagi mahasiswa.
Salah satu korban, Rizky Maulana Saputra, santri kelas 1 SMA yang sudah mondok sejak SMP, menjadi sorotan dalam kisah ini. Ibunya mengenang detik-detik sebelum kejadian, ketika Rizky sedang melaksanakan shalat meski teman-temannya mengajak lari.Â
"Dia bilang pengen mondok yang jauh, bukan dekat-dekat sini. Tidak tahunya pondoknya malah kembali dengan sang Pencipta," ujarnya lirih.
Keluarga korban lain, M. Muhfi Alfian, hingga kini masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikan identitas anaknya. Ibunya berharap dan terus berdoa agar sang anak ditemukan.