Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memetik Hikmah dari Keberadaan si Eceng Gondok di Danau Toba

26 September 2021   23:32 Diperbarui: 26 September 2021   23:37 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto: medanbisnisdaily.com

Kenapa harus ada pemanfaatan dan pembinaan? Nah, menurut beberapa hasil penelitian dan studi literatur, si eceng gondok ini ternyata tidak selamanya merugikan karena di sisi lain ada juga manfaat dalam beberapa hal;

  • Menyerap Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di dalam air

Eceng gondok mempunyai kemampuan menyerap cemaran logam berat dan zat beracun dalam air sehingga tak jarang eceng gondok dimanfaatkan untuk mengolah limbah.

Hasil penelitian tentang pengolahan limbah pemotongan hewan ternak menunjukkan bahwa eceng gondok mampu mengurangi kadar padatan terlarut pada limbah hingga 24 %. Kadar senyawa organik yang tidak terurai  secara biologis turun sebesar 51,65 %, amonia sebesar 58 %, nitrat sebesar 32 % dan fosfor sebesar 25, 81 % (Trubus 2010).

  • Dapat diolah menjadi berbagai bahan kerajinan

Pelepah eceng gondok yang matang menjadi bahan baku pembuatan berbagai produk kerajinan dan kertas karena mengandung serat. 

Di Kabupaten Aceh Barat, tepatnya di Desa Kubu Kecamatan Arongan Lambalek kegiatan pengolahan eceng gondok menjadi bahan kerajinan sudah diterapkan. Melalui usaha kerajinan tangan eceng gondok nya yang diberi nama "Kreatif Kubu" sang pemilik usaha memanfaatkan enceng gondok menjadi berbagai produk kerajinan tangan yang unik dan bagus seperti tas, sandal, tikar, kursi, vas bunga, keranjang, kotak tissu, tudung saji dsb seperti yang terlihat pada tiga foto di bawah ini. Pasar begitu menyukai produk-produk yang dihasilkan oleh "Kreatif Kubu" sehingga usaha UMKM yang dirintis mampu mensejahterakan hidupnya dan keluarga serta memperdayakan perempuan yang ada di desa tersebut.

Foto dokumentasi pribadi
Foto dokumentasi pribadi

Foto dokumentasi pribadi
Foto dokumentasi pribadi

Foto dokumentasi pribadi
Foto dokumentasi pribadi

Semoga masyarakat di kawasan Danau Toba khususnya kaum hawa juga sudah melakukannya ya!

  • Dapat dimanfaatkan untuk kompos/pupuk organik

Pupuk organik atau kompos yang berasal dari eceng gondok dapat menjadi solusi bagi kegiatan pertanian di beberapa kawasan di sekitar Danau Toba yang cenderung berpasir dan miskin hara.

Trubus (2010) menulis bahwa eceng gondok mengandung asam humat (serat lignin dan selulosa). Kandungan ini selain sebagai baha baku kertas juga mampu mempercepat pertumbuhan akar tanaman sehingga kemampuan tanaman dalam menyerap hara lebih optimal dan produktivitas pun meningkat.

Hasil penelitian menunjukkan semakin banyak pemberian pupuk organik eceng gondok makin tinggi produktivitas padi. Produksi tertinggi diperoleh setelah menambahkan 30 ton pupuk/ha. Hasil panen mencapai 6,8 ton/ha, lebih tinggi daripada rata-rata produksi padi nasional sekitar 3-4 ton/ha (Trubus, 2010).

Hasil pengamatan juga diketahui bahwa melalui pendampingan lembaga swadaya masyarakat dan perorangan beberapa masyarakat di sekitar Danau Toba sudah melakukan pemanfaatan eceng gondok menjadi kompos.

  • Dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak

Dari studi literatur, para peternak babi di China mencampurkan eceng gondok dengan sisa sayuran, makanan dan kopra sebagai pakan ternak. Di Malaysia, Philipina dan Thailand dan beberapa daerah di Indonesia, eceng gondok juga digunakan sebagai bahan makanan itik dan ikan.

Mudah-mudahan ini sudah diterapkan oleh masyarakat yang mendiami kawasan Danau Toba ya!

Pemanfaatan eceng gondok ini tentu perlu pendekatan teknologi tepat guna dan sosial sehingga pembinaan atau pendampingan secara intens amat penting dilakukan. Disamping itu plot atau pembangunan percontohan juga menjadi penting diterapkan seperti pembuatan bahan kerajinan, pakan ternak, pupuk tanaman dll sehingga masyarakat semakin yakin dan tertarik untuk ikut serta mewujudkan.

Penerapan pemanfaatan si eceng gondok di Danau Toba ini juga bisa kita tampilkan dalam kegiatan kepariwisataan yakni kegiatan Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE) khususnya industri Exhibition (Pameran) di Indonesia. 

Jadi MICE di Indonesia Aja ya!

2. Pengawasan

Selain mengkoordinasikan pembersihan eceng gondok  dan gulma lainnya terutama pada objek tujuan wisata, pelabuhan dan alur pelayaran, pemerintah/ instansi terkait seperti Badan Lingkungan Hidup baik provinsi dan Kabupaten (terutama kabupaten yang melingkupi kawasan Danau Toba) harus meningkatkan pengawasannya terhadap pembuangan berbagai limbah ke Danau Toba.

Pengawasan yang dilakukan dapat berupa pemberian penghargaan atau hadiah (reward) dan sanksi (punishment), tentunya diawali sosialisasi terlebih dahulu.

3. Alokasi Anggaran

Menurut peraturan perundangan dijelaskan bahwa urusan lingkungan menjadi urusan wajib nomor tiga yang harus dilaksanakan oleh instansi atau dinas. Oleh karena itu alokasi anggaran harus ditingkatkan.

Anggaran yang maksimal semoga dapat memaksimalkan upaya perlindungan dan pelestarian sumber daya alam ekosistem Danau Toba.

4. Payung Hukum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun