Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memetik Hikmah dari Keberadaan si Eceng Gondok di Danau Toba

26 September 2021   23:32 Diperbarui: 26 September 2021   23:37 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto: medanbisnisdaily.com

Hai teman-teman Kompasianer, tahukah anda jika kawasan perairan seperti Danau Toba rawan atau rentan terhadap tanaman perairan yang bersifat penggangu atau gulma/hama seperti Eceng Gondok?

Nah tanaman yang satu ini memang suka banget nie mendiami kawasan perairan seperti sungai dan danau. Namun tidak semua sungai dan danau suka dihuni oleh Eceng Gondok, ada juga ya tidak. Keberadaaan Eceng Gondok yang masif pada suatu kawasan perairan, tentu ada sebab dan indikasi tertentu.

Wah bagaimana jadinya ya jika salah satu Destinasi Super Prioritas ini (DSP Toba) dikuasai keberadaan eceng gondok? Akankah menjadi ancaman/bahaya bagi sektor pariwisata Wonderful Indonesia atau dapat kita jadikan hikmah, peluang/manfaat tersendiri akan keberadaannya.

Jadi teman-teman Kompasianer jangan berfikiran atau ber-statement buruk terhadap si eceng gondok ya! Atau jadi gondok (dalam bahasa gaul berarti dongkol atau marah tertahan) jika melihat dan mendengar eceng gondok ini, sebelum cek fakta atau realitanya.

Nah!Beberapa tahun lalu nie, berdasarkan pengamatan dan studi literatur lainnya, permukaan Danau Toba pernah tertutup eceng gondok yang tampak sudah menyebar ke mana-mana seperti di sekitar Balige, Laguboti, Sigumpar dan Porsea di Kabupaten Toba Samosir, Pangururan di Kabupaten Samosir, Tongging di Kabupaten Karo dan Haranggaol Horisan di Kabupaten Simalungun.

Kejadian ini dianggap menjadi petunjuk atau indikasi telah terjadi kerusakan lingkungan baik di perairan maupun daratan di sekitar kawasan Danau Toba, yang diakibatkan oleh perilaku manusia yang tidak mengindahkan prinsip kelestarian lingkungan.

Pemerintah Kabupaten setempat-pun akhirnya dengan genjar melakukan pembersihan eceng gondok. Pembersihan ini dilakukan setiap tahunnya namun tidak diiringi dengan pembinaan kepada masyarakat lokal terkait pemanfaatan eceng gondok dan peningkatan kesadaran terhadap pelestarian lingkungan. Akibatnya  pembersihan yang dilakukan tidak sebanding dengan pesatnya perkembangbiakan dan pertumbuhan si eceng gondok.

Puluhan pemuda melakukan aksi bersih eceng gondok di sepanjang pantai Tiga raja Danau Toba, Parapat Simalungun (medan.tribunnews.com)
Puluhan pemuda melakukan aksi bersih eceng gondok di sepanjang pantai Tiga raja Danau Toba, Parapat Simalungun (medan.tribunnews.com)
Berbagai aktivitas masyarakat lokal seperti Mandi, Cuci, Kakus (MCK), budidaya perikanan (keramba jaring apung), limbah transportasi air, limbah pertanian, limbah rumah tangga, hotel dan sampah domestik, hingga adanya erosi dan sedimentasi lahan, menyebabkan terjadinya peningkatan kesuburan di wilayah perairan Danau Toba yang memicu pesatnya perkembangbiakan dan pertumbuhan si eceng gondok itu sendiri.

Pesatnya perkembangbiakan dan pertumbuhan eceng gondok yang tidak terkendali justru menimbulkan kerugian atau masalah besar seperti meningkatnya pencemaran, mengurangi kualitas air, mengganggu transportasi air, saluran irigasi, keindahan khususnya pariwisata hingga mempercepat pendangkalan danau atau saluran air.

Oleh karena itu perlu adanya penanganan eceng gondok oleh pemerintah setempat. Penanganan bisa berarti pemanfaatan dan pembinaan khususnya bagi masyarakat lokal, pengawasan, alokasi anggaran hingga payung hukum.

1. Pemanfaatan dan Pembinaan Eceng Gondok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun