Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Love

Apakah Cinta Sesama Jenis Menjanjikan Hubungan yang Lebih Menyenangkan?

25 Januari 2021   10:53 Diperbarui: 25 Januari 2021   11:19 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kristen gray dan pacar perempuannya di Bali (foto:makassar.tribunnews.com).

Untuk menjawabnya saya pun memberanikan diri untuk bertanya langsung pada seorang wanita yang sudah merasakan ataupun mencicipi dua sisi dunia dalam hal berpacaran.

Dulu wanita ini menjalin cinta dengan pria, namun sekarang dengan perempuan ataupun sesama wanita. Dari hasil pembicaraan ditemukan "benang merah" bahwa baik hubungan pria-wanita, wanita-wanita atau pria-pria, ternyata ketiga-tiganya punya tingkat kesulitan yang setara.

Bukan Hanya Soal Emosi, tapi.....

Sebetulnya tidak ada yang salah dengan wanita ini untuk pacaran dengan pria. Tapi menurutnya, chemistry yang terjadi biasanya jauh lebih besar bila ia berhubungan dengan perempuan atau wanita.

"Saya merasa lebih nyaman dan leluasa menjelajahi diri sendiri," akui Winda (nama disamarkan/diganti), perempuan 28 tahun yang manis bergaya maskulin.

Buat Winda, tadinya hubungan antar-jenis kerap diributkan dengan isu perbedaan kadar emosi dan sensitivitas. Dan lagi pria yang mengagung-agungkan logika tak pernah bisa mengerti perasaan wanita yang mudah berubah.

"Karena sama-sama perempuan, kami punya sensitivitas yang sama. Saat saya atau dia marah-marah tanpa sebab atau hanya karena masalah sepele, biasanya kita langsung mengerti bahwa emosi sedang bergejolak akibat PMS," kata Winda blak-blakan.

*Dalam dunia perempuan ada istilah PMS! Ada yang baru dengar atau tahu istilah PMS? Bagi yang belum tahu bisa dilihat pada footnote artikel ini.

Boleh saja memang kadar emosi jadi perekat cinta. Tapi ternyata tak selamanya kesamaan itu menguntungkan, terlebih saat konflik tiba atau muncul. Saking kayanya perasaan di kedua belah pihak, Winda dan pasangannya seringkali sama-sama emosional saat berdebat. Hasilnya tidak ada satu pihak pun yang berpikir menggunakan rasio atau logika.

Jangan salah sangka bahwa dengan saling mengerti hubungan bisa terjalin atau berjalan dengan lancar.

"Percaya atau tidak, wanita pacaran dengan pria sebetulnya jauh lebih simpel. Emosi bisa diseimbangkan oleh logika, sehingga frekuensi bertengkar bisa dikurangi dan lebih stabil," ungkap Winda dengan nada serius.

Pria dan Wanita Memiliki Cara Komunikasi Berbeda (Perbedaan Komunikasi)

Perbedaan kadar emosi antara pria dan wanita juga mempengaruhi cara keduanya berkomunikasi. Ini juga yang kerap memunculkan konflik. Misal, pria sulit memahami apa yang dirasakan oleh wanita, sedangkan wanita merasa gemas dan geram karena pria tak kunjung mengerti apa yang wanita inginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun