Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Dengan Membaca Kamu Mengenal Dunia, Dengan Menulis Kamu Dikenal Dunia"*

Selanjutnya

Tutup

Money

69 Tahun, Ini Beberapa Tantangan ke Depan yang Perlu Disikapi BTN

28 Februari 2019   22:02 Diperbarui: 28 Februari 2019   22:46 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya merupakan Nasabah pemegang buku Tabungan E-BATARAPOS Bank BTN (Bank Tabungan Negara) Cabang Kantor Pusat Meulaboh Aceh Barat sejak 08 Juni 2017. Selain untuk bertransaksi, Saya juga menggunakan buku tabungan ini, sekaligus untuk pembayaran kredit angsuran rumah yang saya lunasi setiap bulan tepat waktu sebesar lebih kurang Rp. 800.000 selama 10 tahun.

Saya merasa aman dan nyaman bermitra dengan BTN dalam Kredit Pemilikan Rumah dari Bank BTN. Apalagi BTN bekerja sama dengan banyak rekanan Developer yan tak perlu diragukan lagi kredibilitasnya.

Sudah menjadi nasabah BTN sejak 08 Juni 2017. (dok pri)
Sudah menjadi nasabah BTN sejak 08 Juni 2017. (dok pri)
Saya mempercayakan BTN sebagai mitra dalam pembelian dan pembayaran properti, yakni rumah. (dok pri).
Saya mempercayakan BTN sebagai mitra dalam pembelian dan pembayaran properti, yakni rumah. (dok pri).
Pembayaran Kredit Angsuran Rumah yang setiap bulan saya lunasi. (dok pri).
Pembayaran Kredit Angsuran Rumah yang setiap bulan saya lunasi. (dok pri).
Sudah lebih dari satu tahun saya menjadi nasabah Bank BTN. Banyak hal yang sudah saya rasakan. Dan sepertinya di era millenial sekarang, ketidakstabilan sistem keuangan makin meningkat dan beragam.

Seperti yang kita ketahui, BTN (Bank Tabungan Negara) merupakan Bank Umum Milik Negara dan menjadi salah satu bagian dari sistem perbankan Indonesia atau perbankan nasional. Maka untuk mewujudkan perbankan Indonesia, khusus Bank Umum Milik Negara BTN yang lebih kokoh dan terjaga kestabilannya, perbaikan harus dilakukan di berbagai bidang, terutama untuk menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi dalam bebberapa tahun belakangan ini.Apa sajakah tantangan itu?

1. Kapasitas Pertumbuhan Kredit Perbankan yang Masih Rendah

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dalam waktu lima tahun ke depan, diperlukan pertumbuhan kredit perbankan yang cukup besar. Sementara itu, kemampuan permodalan perbankan Indonesia saat ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan kredit yang cukup tinggi tersebut masih sulit dicapai jika perbankan nasional tidak memperbaiki kondisi permodalannya.

Selain hambatan dalam hal permodalan, penyaluran kredit dalam banyak hal, juga terhambat oleh keengganan sebagian bank untuk menyalurkan kredit karena kemampuan manajemen resiko dan core banking skills (elemen vital penyusun teknologi informasi di bank atau istilahnya jantung dari sebuah bank) yang relatif belum baik dan biaya operasional yang relatif tinggi.

2. Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat Terhadap Pelayanan Perbankan yang Dinilai oleh Masyarakat masih Kurang

Ditandai dengan seringnya terdengar keluhan dari masyarakat mengenai kurangnya akses terhadap kredit dan tingginya suku bunganya kredit serta masihnya banyaknya praktik penyediaan jasa keuangan infomal. Pandangan masyarakat semacam ini cukup beralasan, karena walaupun kredit korporasi dan UKM sudah mulai tumbuh, tingkat penetrasi kredit masih relatif rendah.

Selain itu, meningkatnya kompleksitas jasa dan produk keuangan sebagai akibat dari globalisasi sektor keuangan juga memerlukan respons yang memadai dari berbagai pihak yang terkait. Hal ini makin penting mengingat masyarakat pengguna jasa keuangan khususnya perbankan nasional seperti BTN menuntut kualitas pelayanan dan akses perbankan yang makin tinggi.

Ketika bertransaksi dengan tabungan BTN melalui kantor pos terdekat. (dok pri).
Ketika bertransaksi dengan tabungan BTN melalui kantor pos terdekat. (dok pri).
3. Pengawasan Bank yang Masih perlu Ditingkatkan

Hal ini disebabkan oleh masih terdapatnya beberapa prinsip kehati-hatian (prudensial) yang belum diterapkan secara baik, koordinasi pengawasan yang masih perlu ditingkatkan, kemampuan SDM pengawasan yang belum optimal, dan pelaksanaan penegakan hukum (law-enforcement) pengawasan yang juga belum efektif.

4. Kapabilitas Perbankan yang Masih Lemah

Kapabiltas perbankan secara umum masih di bawah international best pratices. Ditandai dengan kurangnya corporate governance dan core banking skills. Untuk itu, perlu dilakukan perbaikan yang mendasar pada dua hal tersebut.

Di samping itu, kemampuan bank dalam merespons peningkatan resiko operasional masih perlu terus diperbaiki, terutama pada pentingnya pengendalian dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip prudensial.

5. Perlindungan Nasabah yang Masih Harus Ditingkatkan

Mari secara bersama-sama menciptakan standar yang jelas dalam membentuk mekanisme pengaduan nasabah dan transparansi informasi produk perbankan. Disamping itu, edukasi pada masyarakat, mengenai jasa dan produk yang ditawarkan oleh perbankan pelu dan masih terus untuk diupayakan sehingga masyarakat luas dapat lebih memahami risiko dan keuntungan yang akan dihadapi dalam menggunakan jasa dan produk perbankan.

Pembayaran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk dan dari Bank BTN. (dok pri).
Pembayaran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk dan dari Bank BTN. (dok pri).
6. Perkembangan/Kemajuan Teknologi Informasi (TI)

Kemajuan TI menjadi tantangan millenial yang harus dihadapi oleh perbankan seperti BTN. Perkembangan TI Menyebabkan makin pesatnya perkembangan jenis, inovasi dan kompleksitas produk dan jasa bank/keuangan, sehingga risiko-risiko yang muncul menjadi lebih besar dan bervariasi.

Di samping itu, persaingan industri perbankan yang cenderung bersifat global juga menyebabkan persaingan antar bank menjadi makin ketat sehingga bank-bank nasional harus mampu beroperasi secara lebih efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi.

***

Akhir kata, semoga perbankan nasional khususnya BTN, dapat terus bertahan menghadapi krisis, makin berkembang seiring berjalannya waktu serta terus memberikan kesempatan dan peluang yang besar bagi dunia usaha untuk berkembang yang berdampak bagi pertumbuhan ekonomi.

***

dok pri.
dok pri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun