Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Gaza Versi Trump: Fantasi Digital, Realitas Kelam

26 Februari 2025   20:46 Diperbarui: 26 Februari 2025   20:46 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan layar dari video yang diunggah oleh Presiden Trump. (Donald Trump/Truth Social)

Dalam era informasi yang semakin kompleks, munculnya video berjudul "Trump Gaza is finally here!" membawa kita pada sebuah narasi yang penuh kontroversi dan ironi, di mana imajinasi digital bertabrakan dengan realitas politik dan kemanusiaan yang pahit.

Video yang diposting oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di akun Truth Social miliknya, seolah membuka babak baru dalam upaya mengubah wajah konflik di Timur Tengah dengan sentuhan futuristik hasil kecerdasan buatan.

Di balik gemerlap visual dan irama dansa yang menghiasi setiap adegannya, tersimpan sebuah visi yang mengguncang: pengusiran 2,1 juta penduduk Palestina dari Gaza untuk mengubah wilayah itu menjadi semacam "Riviera Timur Tengah" yang dimiliki oleh Amerika Serikat.

Video tersebut menampilkan adegan-adegan yang tak terduga dan penuh simbolisme. Dalam satu babak, terlihat anak-anak Palestina yang berjalan tanpa alas kaki di antara reruntuhan, seolah menjadi lambang kepedihan masa lalu dan ketidakpastian masa depan.

Layar kemudian berganti menampilkan panorama futuristik dengan deretan pencakar langit yang megah, mengisyaratkan harapan akan sebuah transformasi besar. Namun, di balik janji kemegahan itu terselip pesan yang jauh dari harapan,

"No more tunnels, no more fear; Trump Gaza is finally here!" yang diiringi dengan irama dansa, seolah mengabarkan akhir dari penderitaan melalui kehadiran sosok yang dianggap mampu "menyelamatkan" wilayah tersebut.

Di balik kemewahan visual dan suasana pesta yang tampak meriah, tersaji rencana yang secara mendasar mengusung ide penggantian identitas dan eksistensi penduduk asli Gaza, seolah menawarkan janji utopis.

Kehidupan yang makmur, penuh kemewahan, dan bebas dari ketakutan. Namun, di balik kemilau pencakar langit dan pesta pantai yang ditampilkan, terselip kenyataan pahit bahwa visi tersebut dibangun di atas penghapusan eksistensi dan hak jutaan penduduk asli Gaza.

Trump, dengan gaya khasnya yang sering menimbulkan kehebohan, menawarkan solusi yang kontras dengan realitas sejarah panjang penderitaan bangsa Palestina.

Proposisi untuk mengusir jutaan penduduk ini tidak hanya dianggap sebagai bentuk pemaksaan kekuasaan, melainkan juga menyalakan kembali luka lama yang masih segar, mengingat sejarah pengungsian dan kekerasan sejak berdirinya negara Israel pada tahun 1948.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun