Zaman telah berkembang dengan begitu pesat. Teknologi menjadi hal yang tak terlepaskan dari masyarakat. Konten yang disuguhkan dari internet pun beragam. Apa saja dan siapa saja bisa mengaksesnya. Tak terkecuali tentang dakwah agama, semuanya ada
Keadaan yang seperti itu memang tak bisa dibendung. Begitupun dengan beredarnya video ceramah yang bersifat provokatif dan ceramah-ceramah yang membangkitkan kebencian dan perpecahan ditengah umat. Berita hoaks dan ujaran kebencian tersebar dimana-mana.
Untuk itu, sikap kita ketika menerima suatu berita, terlebih dahulu untuk bisa tabayyun. Maksudnya, jangan sembarangan menerima suatu informasi dengan mentah. Alias langsung terima ataupun percaya. Alangkah lebih baik, ketika kita mencari tahu, memeriksa lebih jauh dan mendalami segala kebenarannya.
Berita-berita yang sepertinya palsu atau hoax memang harus ditelusuri kebenaran dan perlu dicari darimana sumbernya. Sebab, yang tidak diharapkan dari berita hoax itu ialah akan diterima begitu saja. Itulah diantara motif yang sering membuat perpecahan dan kerusakan hingga saat ini.
Hadirnya Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Pancasila harus diperjuangkan. Sebab, tidak ada ideologi yang dapat menyatukan Bangsa dari keberagaman selain Ideologi Pancasila. Namun, yang saat ini terjadi tidak menutup kemungkinan bahwa penyebaran hoaks bisa merusak nilai-nilai Pancasila. Maka berwaspadalah kita.
Indonesia yang dikenal dengan berbagai suku, etnis dan agama, semuanya dipersatukan oleh Pancasila. Dengan menghayati dan mengamalkan Pancasila dengan benar, maka lenyaplah paham-paham menyeleweng.
Padahal jelas, bahwa nilai-nilai Pancasila itu ada di dalam Islam tapi sekaligus juga ada di dalam nilai-nilai agama yang lain. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila berlaku pada semua agama. Nilai seperti musyawarah mufakat, keadilan sosial, kesetaraan, semuanya menjadi amalan bersama.
Keberagaman menjadi tantangan besar bagi negara besar seperti Indonesia. Perbedaan yang ada dan tersebar di berbagai wilayah ini masih saja dihinggapi masalah. Padahal, perbedaan tercipta bukan untuk memicu perpecahan, namun agar setiap manusia dapat saling mengenal. Sebagaimana dalam surah al-Hujurat ayat 13.
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal..."
Bahwa diantara problem bersama saat ini yakni kurangnya penghayatan terhadap nilai-nilai pancasila. Falsafah negara tersebut hanya diucapkan di bibir saja. Pancasila yang diajarkan di sekolah-sekolah seakan tak lebih dari suatu pengetahuan. Para siswa hafal dengan urutan sila-sila dari Pancasila, tetapi tidak paham artinya, nilainya, dan manfaatnya bagi kehidupan. Inilah salah satu penyebab munculnya paham-paham bertentangan dengan Pancasila. Paham itu kemudian masuk ke dalam diri masyarakat Indonesia.
Ini diperburuk dengan situasi ketika munculnya gangguan dan ancaman terhadap ideologi Pancasila. Serta semakin melemahnya penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila khususnya pada generasi penerus bangsa.
Menebar Konten Positif
Pancasila hadir untuk menjembatani segala perbedaan yang ada dalam masyarakat Indonesia. Di tengah ancaman radikalisme, terorisme, hingga separatisme yang membayangi Indonesia, pengaplikasian nila-nilai Pancasila menjadi hal yang sangat diperlukan.
Sungguh bermanfaat ketika pengguna media sosial menebar konten positif. Dengan begitu, akan tercipta perdamaian dan juga persatuan yang semakin kokoh. Tanggung jawab bersama untuk menjaga perdamaian dan persatuan.
Perlu upaya yang dilakukan untuk mencegah berita hoaks. Diantaranya ialah dengan cara berhati-hati dengan judul yang berbau provokatif, Namun disisi lain, peran media sosial juga diperlukan. Tentu dengan memberikan hal positif untuk menyebarkan kebaikan. Inilah yang diharapkan, sehingga masyarakat tidak terpancing dengan segala isu yang beredar di media sosial.
Penggunaan teknologi, terutama medsos seharusnya digunakan sebagai upaya untuk mempererat persatuan dan kesatuan. Hal positif dapat kita peroleh bersama. Sehingga masyarakat dapat menyikapi perbedaan yang ada dengan baik. Ialah dengan menjadikannya sebagai rahmat. Rangkul segala perbedaan. Kuatkan rasa persaudaraan dan cinta damai antar sesama. Wallahu a'lam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI