Mohon tunggu...
Khairul Ikhsan
Khairul Ikhsan Mohon Tunggu... Selamat datang di media masa seputar perkembangan ilmu pengetahuan

Disini kita akan membahas terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbagi Berkah Ramadhan: Menebar Kebaikan, Menuai Kebahagiaan

16 Maret 2025   18:10 Diperbarui: 16 Maret 2025   18:10 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid (Sumber: efired via istockphoto)

Berbagi juga bisa menjadi cara untuk mempererat silaturahmi. Saya memiliki seorang teman lama yang sudah lama tidak berkomunikasi karena kesibukan masing-masing. Di bulan Ramadhan, saya mengajaknya berbuka bersama sambil mengenang masa lalu. Dari sana, saya sadar bahwa berbagi tidak hanya tentang memberi, tetapi juga tentang menjaga hubungan baik dengan orang-orang yang pernah menjadi bagian dari hidup kita.

Berbagi berkah Ramadhan juga mengajarkan saya tentang pentingnya keikhlasan. Saya pernah mengalami momen di mana saya merasa bangga karena telah berbagi, tetapi kemudian saya tersadar bahwa niat saya tidak sepenuhnya lurus. Rasulullah selalu mengajarkan bahwa sedekah yang paling baik adalah yang tidak diketahui orang lain, karena hakikat berbagi adalah tentang membantu, bukan mencari pengakuan.

Saya juga pernah mengalami situasi di mana saya merasa tidak mampu untuk berbagi karena kondisi finansial yang terbatas. Namun, saya belajar bahwa berbagi tidak selalu dalam bentuk materi. Saya mulai menawarkan bantuan dalam bentuk lain, seperti membantu pekerjaan teman, menjadi tempat curhat bagi mereka yang butuh, atau sekadar menyebarkan semangat dan motivasi kepada orang-orang di sekitar.

Ramadhan selalu menjadi pengingat bahwa dunia ini bukan hanya tentang diri kita sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang membutuhkan uluran tangan, perhatian, dan kasih sayang. Saya selalu merasa bahwa setiap kali saya berbagi, saya justru mendapatkan lebih banyak---baik itu dalam bentuk kebahagiaan, rasa syukur, atau ketenangan hati yang tak bisa diukur dengan angka.

Saya berharap bahwa semangat berbagi ini tidak hanya berhenti di bulan Ramadhan. Saya ingin menjadikannya sebagai kebiasaan, sesuatu yang saya lakukan sepanjang tahun, karena saya percaya bahwa semakin banyak kita memberi, semakin banyak kebahagiaan yang akan kembali kepada kita.

Berbagi berkah Ramadhan bukan hanya tentang memberi sesuatu kepada orang lain, tetapi juga tentang menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam diri kita. Ia mengajarkan kita untuk lebih peka terhadap sekitar, lebih bersyukur atas apa yang kita miliki, dan lebih memahami bahwa kebahagiaan sejati ada dalam memberi, bukan hanya menerima.

Setiap kali Ramadhan berakhir, saya selalu berharap bahwa semangat berbagi ini tidak akan pudar. Saya ingin terus menebarkan kebaikan, bukan hanya karena bulan suci, tetapi karena saya tahu bahwa di setiap kebaikan yang saya berikan, ada keberkahan yang kembali kepada saya dalam cara yang tak terduga.

Ramadhan bukan hanya tentang ibadah pribadi, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa menjadi manfaat bagi orang lain. Semoga setiap kebaikan yang kita sebarkan di bulan suci ini terus tumbuh, menjadi jejak yang tidak hanya dikenang oleh manusia, tetapi juga dicatat sebagai amal kebaikan di sisi Allah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun