Mohon tunggu...
Ikhlas Tawazun
Ikhlas Tawazun Mohon Tunggu... Freelancer - instagram/twitter: @tawazunikhlas

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Indonesia 2018

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tembok Trump dan "Government Shutdown" AS

13 Januari 2019   11:26 Diperbarui: 13 Januari 2019   11:41 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembangunan tembok perbatasan adalah salah satu janji kampanye Trump yang paling populer. Sementara itu, demokrat terus menerus menentangnya karena menurut mereka itu bodoh dan tidak masuk akal.

Beberapa alternatif jalan keluar dari kebuntuan ini adalah:

Pertama, Trump mengumumkan darurat nasional. Keadaan darurat nasional memungkinkan Trump menggunakan anggaran militer untuk membangun tembok. Akan tetapi, cara ini akan memicu perang panjang di meja hijau. Presiden memang memiliki hak prerogratif untuk mengumumkan darurat nasional. 

Konstitusi juga tidak mendifinisikan secara rinci apa arti dari "keadaan darurat". Meskipun begitu, jumlah penyelundupan dan pelanggaran perbatasan terus menurun, dan demokrat pasti mempuntai segudang argumen untuk melawan Trump di meja hijau.

Kedua, barisan demokrat di House melemah. Jika memang ternyata beberapa perwakilan demokrat akhirnya menyetujui anggaran Trump, maka anggaran bisa lewat dengan selamat sentosa. Jika ini terjadi, ini sekali lagi menjadi pembuktian keahlian lobi Trump.

Ketiga, barisan republik di House melemah. Jika ternyata justru beberapa perwakilan republik berbalik menentang Trump, situasi akan menjadi semakin runyam. Trump yang tidak mengumumkan darurat nasional akhirnya terpaksa membatalkan pembangunan temboknya. Tentu saja ini akan sangat membuat Trump malu.

 

Referensi

"US Partial Government Shutdown Becomes Longest on Record." BBC News. January 12, 2019. Accessed January 13, 2019. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun