Namun ternyata, aksi brutalnya tersebut tak lantas membuat Capone akhirnya dipenjara, tetapi justru ia dijebloskan ke panjara atas tuduhan menggelapkan pajak pada tahun 1931.
Pada awalnya, Capone dimasukkan di sebuah lembaga pemasyarakatan di Atlanta. Akan tetapi, karena diduga ia bisa memanipulasi sistem dan kemudian mampu hidup nyaman di sana. Maka, ia dipindahkan ke penjara yang memiliki keamanan tingkat tinggi di Pulau Alcatraz di Teluk San Francisco.
Setelah 11 tahun mendekam di penjara, Capone akhirnya dibebaskan pada tahun 1939, karena dianggap berperilaku baik selama dalam penjara. Namun dalam satu tahun terakhir, ia menderita sipilis dan hanya bisa menghabiskan masa hukumannya di rumah sakit.
Capone menderita kerusakan mental dan fisik akibat neurosifilis stadium akhir pada tahun-tahun masa hidupnya. Ia menderita stroke pada tanggal 21 Januari 1947, lalu kemudian siuman dan mulai membaik. Akan tetapi, di hari berikutnya ia menderita fatal perhentian jantung dan mengembuskan napas terakhirnya pada tanggal 25 Januari 1947 di kediamannya di Palm Island, Florida.
Sisi lain Al Capone
Layaknya Robin Hood, Capone menjadi terkenal tidak hanya dari catatan kriminalnya saja, tetapi juga dari sumbangsihnya bagi masyarakat. Seperti pada saat Amerika Serikat dirundung krisis ekonomi di era 1930 an. Capone membangun sebuah dapur umum untuk menyediakan makanan gratis bagi tunawisma. Dari uang hasil pekerjaan haramnya itu, ia gunakan untuk berbagai kegiatan amal, termasuk membuat sumbangan dan sebagainya.
Tidak hanya itu, fakta unik lainnya yang dimiliki Capone adalah ia diketahui pernah melayat orang-orang yang ia bunuh. Serta mengirim karangan bunga di makam para korbannya.
Sekian
Semoga bermanfaat