Senja kini telah redup. Sebentar lagi kita benar-benar akan kehilangan sinarnya dan tenggelam dalam kenyataan malam yang hitam. Sehitam espresso yang sama-sama kita telan dengan getir yang sangat mendalam.
Aku beringsut, menatap tajam bola matamu dalam-dalam. "Aku juga mencintaimu. Ayo, kawin lari!"
Selesai.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!