Mohon tunggu...
I Ketut Sudarsana
I Ketut Sudarsana Mohon Tunggu... Dosen - Abdi Negara pada Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

I Ketut Sudarsana lahir di Desa Ulakan Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Jenjang pendidikan formal yang dilalui adalah SDN 4 Ulakan (1994), SMPN 1 Manggis (1997), dan SMKN 1 Sukawati (2000). Pendidikan Sarjana (S1) Pendidikan Agama Hindu di STAHN Denpasar (2004), dan Magister (S2) Pendidikan Agama Hindu di IHDN Denpasar (2009). Tahun 2014 menyelesaikan pendidikan Doktor (S3) di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Pengalaman kerja dimulai pada tanggal 1 Januari 2005 sampai sekarang sebagai dosen tetap Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Adapun alamat email iketutsudarsana@uhnsugriwa.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peranan Keluarga Hindu dalam Mengantisipasi Perpindahan Agama

9 Januari 2018   10:28 Diperbarui: 9 Januari 2018   10:56 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembentukan keluarga sehat sejahtera dan kekal peranan agama menjadi sangat penting, ini sesuai dengan rumusan sloka yang disuratkan dalam ajaran Veda yang berbunyi sebagai berikut:

Moksartham jagathita ya ca ithi dharma

Terjemahannya:

Bahwa agama atau dharma atau agama itu bertujuan untiuk membina kehidupan yang sejahtera dan bahagia secara lahir bathin. (Ngurah, 2001: 7)

Mencermati kutipan Pustaka Suci di atas, bahwa ajaran agama tidak cukup hanya diketahui dan dipahami saja, akan tetapi harus diamalkan oleh setiap anggota keluarga, sehingga kehidupan dalam keluarga benar--benar dapat mencerminkan suatu kehidupan yang damai yang dijiwai oleh ajaran dan tuntunan agama.

Keluarga adalah bentuk hidup bersama yang merupakan lembaga sosial terkecil dan terpenting, keluarga pada hakekatnya adalah lembaga pendidikan tempat belajar agama Hndu sehingga keluarga tersebut merupakan lembaga yang dapat menumbuhkan terjalinnya pengabdian dan teraturnya peningkatan hidup dalam mencapai tujuan hidupnya (Wiana, 1997 : 43)

Setiap anggota keluarga terutama orang tua dituntut untuk senantiasa bersikap dan berbuat sesuai dengan agama, sehingga dengan demikian diharapkan setiap anggota keluarga memiliki sifat dan bhudi pekerti yang luhur serta kepribadian mulia yang sangat diperlukan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. 

Untuk itu orang tua sangat perlu untuk mengetahuai betapa pentingnya pendidikan bagi setiap keluaraga dan khususnya bagi anak- anak karena hal itu sangat berpengaruh positip terhadap pertumbuhan dan perkembangan bhudi pekerti dan kepribadian mereka. Oleh sebab itu pendidikan agama perlu ditanamkan sedini mungkin terhadap anak -- anak.

Keluarga adalah benteng yang utama dan kebahagiaan merupakan dasar dan pangkal utama dalam pergaulan masyarakat luas. Seorang ibu mengharapkan putra-putranya agar berguna bagi keluarga dan masyarakat  serta dapat membentuk suatu kesatuan masyarakat yang teguh dan kuat.

Kebahagiaan atau kehancuran suatu keluarga sangat menentukan baik buruknya watak dan kepribadian seorang anak. Mengingat begitu pentingnya peranan keluarga dalam menentukan baik-buruknya watak seorang anak, maka hendaknya setiap orang tua dan anggota keluarga lainnya menyadari hal tersebut demi kebaikan si anak. 

Jelaslah bahwa salah satu penyebab kegagalan pendidikan anak ialah kurangnya pendidikan dalam  keluarga yaitu kelengahan anak dalam pergaulan yang terlalu bebas dan kelalaian orang tua dalam mengawasinya. Seperti dalam buku Putrasesana, disebutkan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun