Siapa tak kenal Bali? Bahkan saking terkenalnya sebelum ada Google Maps banyak orang asing mengira Bali bukan di Indonesia. Tentu tidak demikian dengan keadaan saat ini di era perkembangan teknologi informasi memudahkan orang di berbagai belahan dunia untuk menelusuri suatu tempat terpencil sekalipun yang ada di muka bumi ini.
Bali dikenal karena keindahan pulau, alam dan budayanya. Karena itu presiden pertama RI, Sukarno pun kepincut membangun Istana Presiden Tampaksiring, Gianyar tahun 1957 dan Hotel Bali Beach Sanur sebagai hotel bintang 5 pertama di Bali tahun 1963.
Sejak promosi Visit Indonesia Year 1991, Bali semakin berbenah dan menjadikan sektor pariwisata sebagai unggulan selain sektor pertanian.
Dari tahun ke tahun Bali selalu dinobatkan sebagai destinasi populer dunia. Tahun 2021 walaupun ditengah dunia menghadapi krisis perjalanan akibat pandemi Covid_19, Bali kembali dinobatkan sebagai destinasi terpopuler di dunia dan Asia, Travelers Choice Best of The Best 2021 oleh situs perjalanan TripAdvisor mengalahkan London (Inggris), Dubai (Uni Emirat Arab) dan Roma (Italia).
Bali juga akan menjadi tempat kolaborasi universitas papan atas dunia yakni Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat dan Tsinghua University, RRT membangun kampusnya di Pulau Serangan.
Walaupun direncanakan 10 (sepuluh) tahun lalu karena terkendala perijinan baru bisa mulai dibangun tahun 2021. Jika ini terwujud akan menjadikan Bali sebagai tempat perguruan tinggi bertaraf internasional yang akan menghasilkan SDM terbaik.
Pada tanggal 27/12/2021 Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Internasional Bali.
Lokasi ini terletak di kawasan Hotel Bali Beach Sanur. Rumah sakit yang nantinya saat beroperasi akan bekerja sama dengan Mayo Clinic, Amerika Serikat (AS) digadang-gadang akan mengurangi bahkan menyetop larinya devisa 97 triliun karena banyak orang Indonesia berobat ke luar negeri yang diperkirakan 2 juta orang setiap tahunnya.
Jika ini terealisasi tentu melengkapi predikat Bali sebagai pulau internasional sebagai destinasi wisata budaya, pendidikan dan kesehatan internasional.
Dengan bertambahnya predikat Bali tersebut akan berdampak secara langsung atas mobiliitas orang baik domistik maupun internasional. Lalu muncul pertanyaan, seberapa siapkah Bandara Ngurah Rai menyambut mobilitas tersebut?
"Dan kita harus mampu membuat konektivitas antarprovinsi, antardaerah, antar kabupaten semakin mudah dan lancar, terjangkau oleh masyarakat, sehingga sentra-sentra ekonomi yang baru akan tumbuh semakin banyak di berbagai daerah," kata Joko Widodo.
