Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ribut Soal Presidential Threshold

19 Desember 2021   16:06 Diperbarui: 19 Desember 2021   16:45 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sepanjang tidak ada revisi UU tersebut maka Pilpres 2024 akan mengacu pada Presidential Threshold yang dipersyaratkan dalam UU Nomor 7 Tahun 2017.

Mengapa pilpres di Amerika Serikat tak membutuhkan Presidential Threshold?

Walaupun presiden AS bukan dipilih langsung oleh rakyatnya dari hasil one man one vote melainkan oleh badan Electoral College, namun kualitas presiden yang dilahirkan dinilai sangat demokratis walaupun sistem ini memungkinkan terpilihnya presiden minoritas yang kalah dalam popular vote tetapi menang dalam electoral vote.  

Pilpres di AS telah dipersiapkan setahun sebelum jadwal.
Masing-masing partai melaksanakan penjaringan internal. Baik orang terafiliasi partai maupun profesional (perseorangan) akan memilih masuk ke salah satu partai atas dasar gagasan yang sama.
Fase ini disebut pemilihan pendahuluan (primary) dan kaukus.

Kandidat dari setiap partai politik akan berkampanye ke seluruh wilayah untuk memenangkan dukungan anggota partai mereka.

Dalam kaukus, anggota partai memilih kandidat terbaik melalui serangkaian diskusi, semacam profer test dan pemungutan suara.
Proses kaukus dan primer sendiri dilakukan di seluruh negara bagian untuk menentukan jumlah delegasi yang dikirim ke Konvensi Nasional.

Masing-masing partai akan mengadakan Konvensi Nasional untuk melakukan finalisasi pemiliihan kandidat atau calon presiden yang akan mewakili partainya bertarung dalam pilpres.
Menariknya calon presiden hasil konvensi memilih calon wakil presidennya. Tentu Capres dan Cawapres tidak terkesan "kawin paksa", kandidat Capres diberi keleluasaan memilih pasangan agar punya peluang besar memenangkan kontestasi Pilpres serta kompak bekerja setelah dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden.

Selanjutnya pasangan Capres dan Cawapres masing-masing partai akan bertarung melalui serangkaian kampanye dan debat.

Jadi, di tahap pemilihan umum, orang-orang sebenarnya memilih "electors", anggota dari Electoral College.

Badan inilah yang sebenarnya menentukan siapa presiden dan wakil presiden baru AS.

Anggota electoral college dicalonkan oleh partai politik di tingkat negara bagian. Mereka biasanya petinggi partai atau sosok yang berafiliasi dengan kandidat presiden dari partainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun