Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pancasila Tidak Bisa Diubah

22 Juni 2019   17:26 Diperbarui: 22 Juni 2019   17:30 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setiap 1 Juni masyarakat Indonesia merayakan Hari Pancasila. Bahkan tanggal tersebut diresmikan sebagai hari libur nasional oleh presiden Joko Widodo (Jokowi). Ketum DPP Barisan Penegak Trisakti Bela Bangsa (Banteng) Indonesia I Ketut Guna Artha mengatakan, Pancasila adalah fundamental bernegara.

"Ibarat rumah, itu adalah pondasi. Jika hancur, maka bangunan rumah hancur. Untuk itu, Pancasila tidak boleh di ubah. Bila di ubah sama dengan menghancurkan negara ini," ujar Guna Artha di Cikini, Jakarta, Sabtu (1/6).

Menurut Guna Artha, kondisi saat ini memang sangat mengkhawatirkan. Namun bukan berarti harus mengotak atik Pancasila. Yang boleh diubah adalah konstitusi dibawahnya seperti UUD 1945 di tahun 1950, karena waktu itu sifatnya sementara

Tapi akhirnya balik lagi ke UUD 1945. Pasca Reformasi, terjadi amandemen. Itupun tidak menyentuh pembukaan UUD 1945. Sebab, dalam pembukaan tersebut tercantum tujuan negara. Bagi Guna Artha, penetapan hari Pancasila tanggal 1 Juni sangat tepat.

Lantaran ditemukannya risalah rapat BPKUPKI. Dimana Soekarno yang menyampaikan tentang gagasan Pancasila sehingga menjadi sumber otentik terkait hari lahir Pancasila. Sayang, karena penguasa saat itu dipegang oleh rezim Orba membuat hal-hal berkaitan dengan Soekarno dihilangkan.

"Rezim tersebut sangat takut dengan ajaran-ajaran Soekarno. Kalau pun ada, pasti disambungkan menjadi Soekarno-Hatta. Sampai-sampai, wasiat beliau untuk dimakamkan di Batu Tulis, Bogor agar dekat Jakarta tidak boleh. Justru pemakaman di Blitar," terang Guna Artha.

Dalam memperingati hari lahir Pancasila, sebagai ormas yang terinspirasi oleh ajaran-ajaran Soekarno, Banteng Indonesia meluncurkan Lembaga Diskusi dan Kajian Prakarsa Widyacitta. Lembaga itu mewadahi kegiatan-kegiatan diskusi secara periodik dan tema tematik dengan menghadirkan narasumber ahli di bidangnya.

"Lembaga diskusi ini mewadahi dan mengakomodir teman-teman yang memiliki potensi reset dan menulis. Kami akan mulai kegiatan bulan ini," kata Guna Artha. Lembaga itu pun, melengkapi sayap Banteng Indonesia lainnya yang sudah berdiri seperti Gema Banteng Indonesia, Komando Aksi Sukarelawan, LBH Banteng Indonesia dan 

Banteng Indonesia Rider. k22

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun