Mohon tunggu...
Ike Rahayu Putri
Ike Rahayu Putri Mohon Tunggu... Penulis - Belajar, menulis dan mengajar

Berusaha menuangkan ide, opini dan sharing secara bebas, tapi tetap berasas. Disini saya sering menulis dalam bidang pendidikan, ruang kelas dan kajian Islam.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama

5 Tips Menyusun Pedoman Wawancara Skripsi Supaya Lebih Mudah!

9 November 2023   21:41 Diperbarui: 11 November 2023   00:02 1733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi menyusun pedoman wawancara/ by Freepik)

2. Tentukan narasumber dan teknik sampling penelitianmu

Dalam tahap wawancara, tentu memilih informan (narasumber) adalah suatu keharusan. Terlebih mengerjakan skripsi juga diikat dengan waktu yang singkat, maka dalam memilih harus menggunakan berbagai pertimbangan, seperti dirasa informatif, memiliki pengetahuan yang khusus dan dekat dengan situasi yang menjadi fokus penelitian. 

Tidak boleh ketinggalan juga memilih teknik sampling yang tepat. Hal tersebut dapat dimaknai bahwa kita bisa menentukan cara memilih sumber informasi entah itu memilih sampel bertujuan (purposive sampling) ataukah acak. 

Beberapa bulan lalu, saya menggunakan purposive sampling dengan pertimbangan tertentu, seperti orang tersebut dianggap paling mengetahui tentang informasi yang diharapkan dan tidak banyak memakan waktu dibandingkan teknik bola salju. So, pilih informan sesuai dengan kebutuhan kalian.

3. Breakdown fokus penelitian dengan 5W + 1H (sesuai kebutuhan)

Dalam menyusun pertanyaan wawancara, usahakan kalian bersikap kepo (punya rasa ingin tau yang tinggi) namun tetap berasas. Kiranya tetap saringlah mana pertanyaan yang dapat ditanyakan dan tidak diperkenankan agar proses wawancara dapat berjalan dengan lancar.

Usai menentukan narasumber dan teknik sampling, kalian bisa memperinci (breakdown) fokus penelitian sesuai dengan masing-masing narasumber. Sedangkan terkait dengan pertanyaan wawancara seyogyanya sesuai kebutuhan saja. 

Paton dalam bukunya Qualitative Evaluation Methods menerangkan bahwa ada beberapa jenis pertanyaan diantaranya adalah; pertanyaan yang berkaitan dengan (a) pengalaman atau perilaku, (b) pendapat atau nilai, (c) perasaan, (d) pengetahuan, (e) indera, (f) latar belakang atau demografi.

Sejalan dengan hal itu, dalam upaya menggali informasi kalian dapat memanfaatkan rumus 5 W+1 H yakni what (apa), when (kapan), where (dimana), why (mengapa), who (siapa), dan how (bagaimana). 

"Oh iya, gimana sih penata-urutan wawancaranya?" lagi-lagi sesuai dengan kebutuhanmu!. Kalau menurut Guba dan Lincoln, ada tiga cara menata urutan pertanyaan wawancara yaitu (a) bentuk cerobong (pertanyaan dimulai dari segi umum ke khusus), (b) kebalikan bentuk cerobong, dan (c) kuintamensional (mulai dari sesuatu yang menentukan kesadaran).

4. Pisahlah pertanyaan wawancara sesuai dengan narasumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun